JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak turun $1 per barel pada Jumat (10/5/2024) karena pejabat Federal Reserve mengisyaratkan kemungkinan menaikkan suku bunga dalam jangka panjang. Hal ini mengancam akan menghambat permintaan konsumen minyak mentah terbesar di dunia.

Minyak mentah berjangka Brent turun $1,09, atau 1,3%, menjadi $82,79 per barel, menurut laporan Reuters. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate AS turun $1,00, atau 1,3%, menjadi $78,26 per barel.

Selama sepekan, minyak Brent turun 0,2%, dan WTI menguat 0,2%.

Presiden Fed Dallas Lori Logan mengatakan pada akhir pekan bahwa ada ketidakpastian mengenai apakah kebijakan moneter saat ini akan cukup ketat untuk menurunkan inflasi ke target 2%. Suku bunga yang tinggi biasanya memperlambat aktivitas ekonomi dan melemahkan permintaan minyak.

Sementara itu, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan dia yakin inflasi akan melambat berdasarkan kebijakan moneter saat ini. Hal ini membuka kemungkinan bahwa bank sentral dapat mulai menurunkan suku bunga kebijakannya pada tahun 2024, meskipun penurunan tersebut hanya sebesar 0,25 poin persentase dan tidak akan terjadi hingga akhir tahun.

“Kedua pejabat Fed memiliki pandangan berbeda mengenai kemungkinan penurunan suku bunga,” kata John Kilduff, partner di Again Capital.

Menjelang liburan musim panas, peningkatan cadangan bahan bakar di Amerika Serikat juga mempengaruhi harga minyak. Pada saat yang sama, data inflasi AS yang akan dirilis minggu depan juga dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *