Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Klub Prancis Paris Saint-Germain (PSG) gagal melaju ke final Liga Champions usai dikalahkan 1-0 oleh Borussia Dortmund pada Rabu (8/5/2024) pagi WIB. Pelatih PSG Luis Enrique menyebut kegagalan mereka hanya karena kurang beruntung.

Pada laga yang berlangsung di Stadion Parc des Princes itu, beberapa tembakan pemain PSG membentur mistar gawang klub Jerman tersebut. Menurut mantan pelatih Barcelona itu, PSG memang pantas memenangkan laga ini.

Enrique berkata, “Kami melepaskan 31 tembakan, membentur tiang empat kali. Dalam dua pertandingan, kami membentur tiang enam kali, tetapi kami tidak mencetak satu gol pun.”

Menurutnya, sepak bola terkadang sangat tidak adil. Ia pun mengucapkan selamat kepada Dortmund. “Mereka tim yang hebat. Saya berharap mereka bisa berangkat ke London dan memenangi final,” ujarnya.

Berkat gol Mats Hummels, Borussia Dortmund mengalahkan PSG 1-0 dan lolos ke final Liga Champions. Klub Jerman itu tiba di stadion Parc des Princes di Paris dengan kemenangan 1-0 pada pertemuan pertama yang digelar di stadion Signal Iduna Park Dortmund seminggu sebelumnya. Kemenangan tersebut membawa tim asuhan Edin Terzic melaju ke laga final dengan skor total 2-0.

Pada partai final yang rencananya digelar di Stadion Wembley, London, Inggris pada 1 Juni 2024, Dortmund akan menghadapi pemenang semifinal lainnya antara Bayern Munich dan Real Madrid.

“Saya senang dengan apa yang saya lihat di tim saya. Semangat yang nyata. Tim yang memberikan segalanya. Suporternya juga luar biasa,” ujar pelatih yang membesut timnas Spanyol itu.

Dan Enrique berkata: “Saya berharap kita bisa maju bersama. Para pemain yang berkeringat demi seragamnya. Saya ulangi, kita harus memberi selamat kepada tim yang lolos ke final.”

Pertemuan leg kedua antara klub Jerman dan tim Spanyol akan berlangsung pada Kamis (9/5/2024) pagi WIB di Stadion Santiago Bernabeu. Pada pertemuan pertama yang digelar di Allianz Stadium sepekan lalu, kedua tim bermain imbang 2-2.

Pada laga di Paris, tim tuan rumah sebenarnya mendominasi jalannya pertandingan, secara statistik. Mereka menguasai 67% penguasaan bola dan lima tembakan tepat sasaran, namun Dortmund bermain disiplin dan efektif memaksimalkan peluang yang mereka miliki.

PSG tampil agresif sejak awal pertandingan. Namun, Dortmund punya peluang pertama. Striker Niklas Fulkrug mencoba melakukan sundulan, namun masih bisa diselamatkan oleh kiper Gianluigi Donnarumma.

Tim tuan rumah pun mendapat peluang berkat aksi Goncalo Ramos. Ia menerima umpan Achraf Hakimi dan melepaskan tembakan keras. Namun, kiper Dortmund asal Swiss Gregor Kobel berhasil menggagalkan tembakan pemain Portugal itu.

Dortmund kembali mengancam gawang PSG berkat pergerakan cepat Karim Adeyemi. Pemain timnas Jerman ini menendang. Namun peluang tersebut kembali mampu digagalkan kiper Italia Donnarumma.

PSG kembali menciptakan peluang berkat tembakan Vitinha. Pemain asal Portugal itu menendang dari luar kotak penalti, namun bola masih tetap mengarah ke pelukan Kobel. Skor tetap 0-0 hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, PSG punya peluang emas untuk membawa mereka unggul. Namun tendangan Warren Zaire Emery masih membentur tiang gawang klub North Rhine-Westphalia.

Tim yang dilatih pelatih Jerman asal Bosnia itu berhasil unggul lebih dulu. Julian Brandt mengambil tendangan sudut yang disambut dengan kepala Mats Hummels. Sundulan mantan pemain Bayern München itu berhasil menembus gawang lawan dan membuat skor menjadi 1-0 pada menit ke-50.

Takut dengan gol lawan, PSG melancarkan serangan ofensif cepat ke pertahanan Dortmund. Tendangan Nuno Mendes mengancam gawang tim tamu, namun masih membentur tiang.

Kemudian giliran Kylian Mbappe yang menciptakan peluang bagi PSG. Namun, ia melepaskan dua tembakan melebar dan membentur mistar gawang.

Jelang laga usai, Vitinha menciptakan peluang bagi PSG untuk setidaknya menyamakan kedudukan. Namun upaya pemain yang membela Porto itu juga membentur mistar gawang. Hingga berakhirnya laga semifinal kedua, skor kemenangan Dortmund tetap bertahan 1-0. Mereka juga lolos ke final di Wembley.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *