Yerusalem, prestasikaryamandiri.co.id – Gambar satelit yang diambil pada Senin (22/4/2024) menunjukkan serangan balasan Isfahan terhadap kota Isfahan di Iran mengenai sistem radar pertahanan udara pada Jumat pagi buatan Rusia.

Penjelasan ini bertentangan dengan pernyataan pejabat Teheran yang mengatakan serangan kecil pesawat tak berawak Israel di Isfahan berhasil dihalau oleh sistem pertahanan udara Iran.

Media Barat menyebut serangan terhadap radar S-300, yang tampaknya merupakan serangan terbatas Israel, menunjukkan kerusakan yang jauh lebih besar dibandingkan serangan drone dan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada 13 April 2024.

Para analis yakin Iran dan Israel, musuh regional yang terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun, kini berusaha meredakan ketegangan setelah serangkaian serangan yang meningkat di Jalur Gaza. Namun serangan terhadap sistem pertahanan udara tercanggih yang dimiliki dan digunakan Iran untuk melindungi situs nuklirnya memberikan sebuah pesan.

“Serangan ini menunjukkan bahwa Israel mempunyai kemampuan untuk menembus sistem pertahanan udara Iran,” kata Nicole Grajewski, peneliti di Carnegie Endowment for Nuclear Policy Program yang telah menulis buku tentang Rusia dan Iran.

Akurasinya sungguh luar biasa, katanya.

Gambar satelit yang diambil oleh Planet Labs PBC pada Senin pagi di dekat Bandara dan Pangkalan Udara Isfahan, sekitar 320 kilometer selatan Teheran, menunjukkan daerah tersebut berfungsi sebagai titik peristirahatan sistem pertahanan udara.

Ada tanda-tanda terbakar di sekitar apa yang para analis, termasuk Chris Biggers, mantan konsultan pencitraan pemerintah, sebelumnya diidentifikasi sebagai sistem radar yang digunakan pada S-300.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *