Washington, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat tidak mengetahui atau terlibat dalam serangan yang menewaskan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. Menurutnya, AS fokus pada gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.
Pembunuhan Haniyeh, yang diyakini Israel dilakukan di kota Teheran di Iran, terjadi seminggu setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji kepada anggota parlemen AS bahwa dia akan terus melawan Hamas sampai meraih kemenangan. Posisi Netanyahu bertentangan dengan upaya pemerintahan Joe Biden untuk menenangkan kawasan Timur Tengah melalui diplomasi.
Blinken mengatakan AS tetap fokus pada gencatan senjata dalam perang sembilan bulan di Gaza sebagai cara terbaik untuk mengurangi panas di Timur Tengah. Ada kekhawatiran bahwa menargetkan dan menyerang Haniyeh dapat menggagalkan harapan AS saat ini.
“Saya tidak mengerti bagaimana Anda bisa menghentikan tembakan sekarang ketika orang-orang yang Anda coba ajak bernegosiasi telah terbunuh,” kata Wali Nasr, mantan diplomat AS yang sekarang berada di School of Advanced International Studies di Johns Hopkins University, pada hari Rabu. . (31.08.2024).
Jika siklus pembalasan yang terjadi seperti yang dikhawatirkan, pembunuhan Haniyeh dapat mengakhiri harapan pemerintahan Biden untuk membendung meningkatnya perang di Gaza. Upaya politik AS selama sebulan akan menjadi lebih sulit.
Pembunuhan Haniyeh dan dugaan serangan Israel terhadap pemimpin senior Hizbullah di ibu kota Lebanon, Beirut, beberapa jam sebelumnya terjadi setelah Netanyahu pulang dari perjalanan hampir seminggu ke Amerika Serikat, perjalanan luar negeri pertamanya selama perang.