Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Nilai tukar rupiah yang berfluktuasi membuat Bank Indonesia (BI) tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). BI terus berada di pasar dan melakukan beberapa intervensi.
“Kami terus memastikan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga melalui intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan,” kata Gubernur BI Perry Vargio dalam keterangannya yang dikutip, Jumat (19/04/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar Rupee sebesar 16.278 terhadap Dolar AS pada Jumat (19/4/2024). Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan nilai tukar pada APBN 2024 yakni Rp 15.000 per dolar AS.
Menurut dia, pihaknya menerapkan pengelolaan pasar aliran portofolio asing, termasuk tindakan moneter yang pro pasar dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, untuk mendukung ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara emerging market dengan perekonomian kuat yang menghadapi dampak global spillover akibat ketidakpastian penurunan suku bunga bank sentral AS atau Fed Funds Rate/FFR serta meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. .
“Hal ini didukung oleh kebijakan moneter dan fiskal yang hati-hati dan terkoordinasi dengan baik,” jelas Perry.
Di sisi lain, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan pelemahan nilai tukar rupee disebabkan oleh gejolak perekonomian global. Sementara itu, fundamental perekonomian Indonesia masih terjaga. Berdasarkan kondisi tersebut, Dastri memperkirakan tekanan terhadap nilai tukar rupee hanya bersifat sementara.
“Kami melihat dari BI bahwa ini adalah penyesuaian sementara terhadap guncangan. Padahal, dalam situasi ini, kita harus menunjukkan bahwa kita berada di pasar dan memastikan bahwa bersama para pelaku pasar, kita terus menjaga stabilitas pasar. rupee,” kata Destri.
Upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupee dilakukan melalui intervensi tiga arah. Jika dirinci, BI telah melakukan triple intervensi melalui domestic non-delivery (DNDF), pasar spot, bahkan pasar surat berharga negara (SBN). Dastri menegaskan, pemerintah juga akan masuk ke pasar SBN lokal sebagai langkah menjaga nilai tukar rupee.
“Kalau perlu kita dukung di pasar SBN. Kami melihat banyak tekanan pada imbal hasil obligasi, makanya kita lihat sejauh mana SBN akan masuk dan masuk, yang pasti spot dan DNDF kita akan selalu ada di pasar”, tegas Dastri.
BI juga menggunakan instrumen Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk menarik investor agar menempatkan dananya di pasar keuangan lokal. Selain itu, BI menggunakan alat tukar untuk menukarkan dolar ke rupee.
“Semua kebijakan dan instrumen yang kita miliki akan kita optimalkan, tidak hanya untuk menciptakan kepercayaan pasar, tapi juga bagaimana cara menariknya,” kata Destry.
Menteri Perekonomian Irelanga Hartarto sebelumnya mengatakan, meski nilai tukar rupiah melemah, namun kondisi nilai tukar rupiah dinilai masih lebih baik dibandingkan negara lain.
“Untuk indeks nilai tukar rupiah, kami melihat dibandingkan berbagai negara lain relatif sedikit lebih baik dibandingkan Malaysia (ringgit) dan China (yuan). Namun yang lebih baik dari kami adalah Korea Selatan dan Thailand. , “katanya. Irlandia.
Airlangga mengatakan, stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga karena Indonesia memiliki fundamental perekonomian yang kuat. Dengan landasan finansial yang baik, kondisi koin Garuda tetap terjaga.
“Secara fundamental, Indonesia kuat secara ekonomi, pertumbuhan ekonomi terjaga di atas 5%, neraca perdagangan masih surplus, dan saldo devisa masih kuat,” tutup Irlanga.