Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Penerapan Firm Mobile Convergence (FMC) atau konvergensi layanan telekomunikasi oleh operator seluler, termasuk Telecomcel, diyakini akan meningkatkan kinerja perusahaan. FMC merupakan gabungan ekosistem antara layanan fixed broadband (home internet) dan mobile broadband (smartphone internet).
Vice President Corporate Strategy, Innovation, Sustainability, dan Marketing Telkomsel Andra Diputra mengatakan saat ini jumlah pelanggan fixed broadband di Indonesia hanya sekitar 12 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, pangsa pasar Telkomsel berkisar 67%.
Data ini menunjukkan potensi besar dari fixed broadband yang mendorong penerapan FMC. Sejalan dengan inisiatif FMC, layanan IndiHome telah diintegrasikan ke Telkomal pada tahun lalu.
“Tujuan penerapan FMC adalah untuk konsumen. Sekitar 52% konsumen mengatakan jika layanan tetap dan seluler menjadi satu, penagihan menjadi satu, langganan menjadi satu, maka akan lebih populer daripada keduanya. Jadi pelanggan adalah yang paling penting. Kami berusaha memastikannya,” kata Indra Diputra di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Dari sisi bisnis, penerapan FMC juga diyakini akan mendukung kinerja bisnis perusahaan.
“Di dunia ini, jika operator hanya bekerja pada mobile broadband, pertumbuhannya hanya 2,6%. Namun, jika fixed dan mobile menjadi satu, operator terintegrasi, pertumbuhannya akan (lebih tinggi) 3,1%.” katanya.
Indra menambahkan, FMC dipimpin oleh Telekom untuk membangun ekosistem digital. Dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang melek digital, populasi digital diperkirakan akan tumbuh, dengan cakupan 4G hingga 97% dan kesatuan.
Memasuki satu tahun penerapan FMC, bisnis IndiHome telah berkembang signifikan. Pada paruh pertama tahun 2024, pengguna IndiHome mencapai 10,6 juta atau tumbuh dua kali lipat sebesar 10,9% dibandingkan tahun sebelumnya (a). Untuk pelanggan mobile broadband, Telkomsel masih menjadi pemimpin pasar dengan 159,9 juta pelanggan atau pertumbuhan tahunan sebesar 4,3%.