Timika, prestasikaryamandiri.co.id – Evakuasi pilot helikopter Intan Angkasa yang diduga diserang orang tak dikenal (OTK) di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, terhambat cuaca buruk. Kapolsek AKBP Mimika I Komang Budiartha mengatakan, tim penyelamat yang dikerahkan tidak mampu menembus hujan deras di sekitar lokasi kejadian di distrik Alama. Tim (evakuasi) sudah kembali, cuaca kurang mendukung. Di sana hujan deras (TPC), kata Budiartha saat dikonfirmasi. 

Evakuasi akan dilanjutkan pada Selasa (8 Juni 2024) pagi. “Besok tim akan melakukan evakuasi lagi, semoga cuaca mendukung,” ujarnya. 

Baca juga: Helikopter Intan Angkasa Ditembak Jatuh OTK di Mimika, Pilot Dilaporkan Terluka Budiarth belum bisa memastikan kondisi terakhir pilot bernama Glen Malcolm Conning pasca penyerangan OTK. Sebelumnya dikabarkan pilotnya terluka. “Kami belum bisa memastikan karena tim (evakuasi) belum bisa mencapai lokasi,” ujarnya. Pilot helikopter Intan Angkasa MD-500 ER bernomor penerbangan PK-IWN dikabarkan diserang orang tak dikenal saat mendarat di Bandara Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Senin (5/8/2024). Helikopter yang dipiloti Glen Malcolm Conning dengan membawa tenaga medis Puskesmas Alama itu lepas landas dari hanggar Bandara Kargo UPBU Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 09.35 WIB. Helikopter yang disewa Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika diperkirakan tiba di Kabupaten Alama pada pukul 10.25 dan kembali ke Timika pada pukul 11.00. 

Baca juga: Aksi OTK di Paniai Papua, Sopir Angkot Terluka dan Pengendara Sepeda Motor Tewas Helikopter tersebut membawa 6 penumpang terdiri dari 4 orang dewasa dan 2 anak yaitu Kolariak (dewasa), Hasmaya (dewasa), Demianus (dewasa), Ferni. (anak-anak), Naomi (dewasa) dan Hafidan (anak) “Beban penumpang 318kg dengan berat bagasi 86kg,” jelas Budiartha. Helikopter kedua yang dikemudikan oleh Geoffrey Foster, yang mengikutinya ke Alamy, menyaksikan helikopter yang dipiloti Glen Malcolm dicegat oleh OTK. “Mereka melihat dari atas bahwa helikopter masih dikerahkan dan pilotnya terluka. Diduga pilotnya tewas. Lalu ada juga yang mendaftar OTK, kata Budiartha.

 

 

Reporter: Sevianto Pakiding

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *