Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau lebih dikenal Tiko mengatakan, di saat perekonomian dunia sedang tidak menentu, banyak yang kembali berinvestasi emas. Emas disebut-sebut menjadi investasi yang tahan terhadap inflasi dan gejolak politik di dunia.
“Dengan situasi geopolitik saat ini yang semakin tidak dapat diprediksi dan harga aset yang berfluktuasi, banyak perusahaan pengelola aset dan individu kaya yang kembali berinvestasi emas,” kata Tiko di Batavia Pusat, Selasa (7/5/2024).
Tiko berdiskusi tentang masa depan emas dengan Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan. Akan terjadi penurunan investasi emas di masa depan dan tidak ada potensi pertumbuhan (setting).
Meski demikian, ia tak urung menutup pidatonya dengan menyerahkan emas. Namun negara-negara besar seperti Amerika dan China justru beralih ke emas atau memandang emas sebagai investasi yang aman dan menjanjikan.
Jadi emas sebenarnya bukan matahari terbenam, akan selalu ada dan juga menjadi pilihan investasi yang rawan inflasi dan keresahan masyarakat, kata Tiko.
Hal ini akan menguntungkan ekosistem BUMN di bidang sumber daya alam emas.
Tiko juga mengumumkan bahwa Indonesia akan mulai memproduksi emas sendiri melalui ekosistem BUMN. Sistem lama, dimana emas yang dimaksud harus dikirim dari Freeport ke Jepang, diberi stempel dan dibawa kembali ke Indonesia, sudah tidak digunakan lagi.
“Insya Allah pada bulan Mei kami akan memproduksi emas di dalam negeri yaitu di kota Gresik Jawa Timur dengan kapasitas produksi emas 50 ton setiap tahunnya,” ujarnya.