Beijing, prestasikaryamandiri.co.id – CEO Tesla Elon Musk melakukan kunjungan mendadak ke Beijing dan bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang. Ini adalah saat Tiongkok memberikan lisensi kepada Tesla setelah perusahaan tersebut memenuhi persyaratan keamanan data negaranya.
Kunjungan Musk tersebut berlangsung di Beijing Auto Show 2024, menurut CNBC International, Senin (29/4/2024). Tesla menerima pencabutan sanksi karena otoritas Tiongkok menyatakan Tesla telah memenuhi persyaratan terkait keamanan data.
Meski Tesla merupakan mobil yang sangat populer di China, namun merek dagang asal Amerika Serikat (AS) dilarang di tempat dan wilayah yang terkait dengan pemerintah China. Hal ini disebabkan kekhawatiran terhadap data yang mungkin dikumpulkan Tesla.
Tesla tidak menyebutkan otoritas setempat mana yang menghapus pembatasan jenis mobil listrik. Namun, Tesla bukanlah tipe orang yang luput dari perhatian dalam hal keamanan data di Tiongkok.
Banyak merek dalam negeri baru seperti BYD, Lotus, Nezha, Li Auto, dan Nio yang telah memenuhi persyaratan keamanan data Tiongkok telah mendapat jeda.
Persyaratan keamanan data mobil baru keluar pada bulan November dan akan berlaku untuk kendaraan yang diproduksi pada tahun 2022 dan 2023. Produsen mobil secara sukarela menyerahkan data kepada otoritas setempat untuk ditinjau.
Aturan tersebut mengharuskan mobil untuk tidak menampilkan data pengenalan wajah di luar mobil, tidak secara otomatis mengumpulkan data kokpit, memproses data tersebut di dalam mobil, dan secara jelas memberi tahu pengguna tentang pemrosesan data pribadi. Tesla adalah salah satu kelompok produsen mobil pertama yang memenuhi persyaratan kepatuhan data.
Tesla mengatakan perusahaannya berencana untuk menyimpan data secara lokal di pusat data di Shanghai pada tahun 2021, dan setelah dievaluasi oleh auditor pihak ketiga, perusahaan tersebut telah lulus standar keamanan data internasional ISO 27001.
Kunjungan Musk ke China juga meningkatkan harapan bahwa bantuan pengemudi Tesla atau perangkat lunak self-driving sepenuhnya akan segera tersedia di negara tersebut.
Namun, Junheng Li, CEO dan kepala penelitian di JL Warren Capital, mengatakan peluncuran FSD yang banyak dipublikasikan di Tiongkok sangat kecil kemungkinannya. Ia mengatakan Tesla akan menghadapi tantangan besar dalam mengimplementasikan perangkat lunak FSD di China.
“Dengan banyaknya produk dalam negeri berkualitas tinggi seperti Xpeng, tidak ada nilai strategis yang baik bagi Beijing untuk mendukung penerapan FSD di dalam negeri,” kata Li.