Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Perekonomian Jepang sedang dalam kesulitan serius. Pada kuartal I tahun 2024 perekonomian akan mengalami kontraksi sebesar 2% secara tahunan akibat penurunan konsumsi dan ekspor. Secara triwulanan, perekonomian Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,5%.

Laporan AP Kamis (16/5/2024) Meskipun tingkat pengangguran di negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia ini relatif rendah, yaitu sekitar 2,6%, pertumbuhan upah masih lambat dan harga-harga naik sebagian karena melemahnya yen terhadap Amerika Serikat.

Yen Jepang baru-baru ini diperdagangkan pada posisi terendah dalam tiga dekade terhadap Amerika Serikat. Hal ini menguntungkan sektor pariwisata, namun merugikan daya beli, terutama bagi negara-negara yang hampir seluruh energinya diimpor.

Hasil pertumbuhan ekonomi Jepang lebih buruk dari perkiraan para analis. Stagnasi konsumsi rumah tangga merupakan masalah besar karena konsumsi swasta menyumbang setengah dari aktivitas perekonomian Jepang.

Permasalahan di anak perusahaan Toyota Motor Corp juga menghambat pertumbuhan, meski produksi kini meningkat. Awal tahun ini, pemerintah Jepang memerintahkan Daihatsu Motor Co. untuk menghentikan produksi seluruh jajarannya karena hasil uji keselamatan yang salah.

Data terbaru menambah tantangan bagi bank sentral Jepang dalam menentukan kapan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut. Para pengambil kebijakan cenderung lebih berhati-hati mengingat kondisi perekonomian yang lemah.

Bank of Japan menaikkan suku bunga awal tahun ini untuk pertama kalinya sejak tahun 2007, namun hanya pada kisaran nol hingga 0,1% versus minus 0,1%.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *