JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bapenas) Suharso Monorfa mengatakan penerapan ekonomi biru mampu menciptakan 12 juta lapangan kerja baru pada tahun 2030.

Lapangan kerja baru tersebut terdiri dari pengembangan industri yang sudah berjalan dan industri baru yang akan tercipta dengan penerapan ekonomi biru.

“Mereka (masyarakat) mendapat banyak manfaat dari ekonomi biru. “Kami memahami bahwa ekonomi biru diukur tidak hanya dari segi output ekonomi, tetapi juga dari manfaat sosial dan lingkungan seperti meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan melindungi keanekaragaman hayati laut.” Bali, Minggu (19/5/2024) World Water Forum 2024 di Tanjung Benoa Nusa Dua.

Suharso menjelaskan ekonomi biru dapat mengembangkan industri perikanan, industri kelautan, industri perdagangan, pengangkutan dan logistik, serta industri pariwisata.

Selain itu, rencana ekonomi ini juga dapat menciptakan banyak industri baru seperti industri energi baru terbarukan (EBT), bioteknologi dan bioekonomi, serta penelitian dan pendidikan.

Tidak hanya itu, ekonomi biru menghadirkan manfaat lingkungan bagi peningkatan keanekaragaman hayati laut, ketahanan pangan, dan keselamatan laut.

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperkirakan bahwa nilai tambah ekonomi biru global akan mencapai $30 triliun pada tahun 2030.

Ekonomi biru juga menunjukkan besarnya potensi ekspor barang maritim yang akan mencapai $1,3 triliun pada tahun 2020.

Suharso menjelaskan, ada kemungkinan lain untuk mengoptimalkan ekonomi biru. Pertama, memasok 40 kali lipat jumlah energi baru terbarukan (EBT) pada tahun 2050. Kedua, mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 20% untuk menjaga suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius.

Ketiga, peningkatan ketersediaan makanan laut sebanyak enam kali lipat pada tahun 2050 dan keempat, manfaat sebesar $15,5 triliun dari investasi kelautan berkelanjutan dalam perekonomian biru pada tahun 2050.

Untuk itu, ia menilai penyelenggaraan World Water Forum 2024 di Bali merupakan langkah penting Indonesia dalam mengkomunikasikan ekonomi biru kepada negara lain. Kerja sama antar negara menjadi cara efektif bagi Indonesia untuk mewujudkan berbagai penerapan ekonomi biru

Forum Air Dunia ke-10 yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah Indonesia dan Dewan Air Dunia (WWC) diharapkan dapat memberikan solusi penyediaan air bagi seluruh makhluk hidup.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *