JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Ekonom United Overseas Bank Limited (UOB) Enrico Tanuwidaja memproyeksikan PDB Indonesia tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2024. Jakarta, Rabu (25/9/2024).
“Kita yakin sekali, mungkin gambaran 5,3% itu gambaran pesimistis sekarang (2025). Karena secara finansial kita masih bisa menjaga dengan baik, tapi tentu ada akselerasinya dan bisa mendekati 6%,” ujarnya. ujarnya dalam acara hari ini, Rabu (25/9/2024).
Enrico mengatakan pertumbuhan tersebut dimungkinkan dengan mendorong kebijakan fiskal strategis yang bertujuan untuk menyasar dan memperdalam pembiayaan di tengah tantangan global. Selain itu, ia menambahkan negara, khususnya pemerintahan Pravo Subianto-Gibran Rakabuming Raqqa, harus mampu memanfaatkan keunggulan demografi dan stabilitas politik untuk mempercepat pertumbuhan kualitatif tersebut.
Baca juga: Kanan Minta Cari Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Untuk Capai Target 8%.
“Kami berharap pemerintahan baru dapat menerapkan kebijakan fiskal yang berdampak lebih besar dan mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan dengan fokus yang lebih besar pada infrastruktur, industri hilir, dan sektor teknologi,” ujarnya.
Menurutnya, inisiatif pemerintah dan kenaikan harga pertambangan dan hilirisasi pertambangan, promosi pariwisata dan transfer modal ke kepulauan tersebut dapat mendukung peluang pertumbuhan tersebut.
Ia kemudian mengatakan, masuknya investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia juga akan semakin merangsang pertumbuhan dan memperluas infrastruktur keuangan. Selain itu, aliran dananya diketahui stabil dan memiliki portofolio perdagangan yang kuat sejak tahun 2020.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 7%-8% atau lebih di masa depan dan mencapai visi Indonesia berpenghasilan tinggi pada tahun 2045 memerlukan komitmen yang kuat terhadap kebijakan fiskal, pendalaman pasar keuangan, dan reformasi struktural, katanya.
“Kami yakin inisiatif-inisiatif ini akan membuka potensi ekonomi Indonesia yang sangat besar untuk menjadi negara dengan pertumbuhan pesat dan tujuan investasi global yang penting,” ujarnya.