Mataram, prestasikaryamandiri.co.id – Ahmad Junaidi dan Muhammad Zain, dua seniman asal Lombok Timur, kembali menunjukkan kepiawaian melukisnya dalam pameran bertajuk “Art of the Eastern Axis” di Ayom Suite Hotel Udayana. ;

Lukisan-lukisan yang dihadirkan dalam pameran ini bersifat otentik dan natural, menampilkan kekayaan budaya masyarakat Sasak dan tradisi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lombok.

Banyak lukisan yang menggambarkan keseharian masyarakat Sasak dipajang di sini, mulai dari ritual Bezangobelek hingga kisah Putri Mandalika. Melalui aksinya tersebut, Junaidi dan Zain berupaya melestarikan dan melestarikan budaya yang sedang surut dari arus global.

“Kita lebih memperhatikan persoalan kebudayaan karena menurut kita kebudayaan kita semakin merosot di zaman dunia ini,” kata Mohammad Zain, Sabtu (10 Mei 2024).

Pameran ini menunjukkan bagaimana seni rupa dapat menjadi alat untuk menjaga warisan tetap hidup dan relevan. Lukisan tidak hanya menggambarkan cerita tradisional tetapi juga merekam sejarah dan identitas daerah yang penting untuk dikenalkan kepada generasi muda.

Menariknya, selain mengangkat isu budaya, pameran tersebut menghadirkan dua lukisan yang menggambarkan pebalap Mandalika MotoGP 2024 – Joan Mir dari Repsol Honda dan Luca Marini yang merupakan lukisan eksklusif. Keduanya dilukis pada upacara pembukaan MotoGP di Udayana, Lombok, dan ditandatangani oleh Joan Mir dan Luca Marini. ;

Musim ini tidak hanya menambah keseruan pertunjukan, tetapi juga menampilkan kerjasama antara olahraga modern dan seni dan budaya tradisional.

“Karena keterbatasan waktu, maka dibuat sketsa terlebih dahulu, dan ketika kipas datang, kami terus menggambar hingga selesai,” kata Zain.

Zain menuturkan, meski berjalan cepat, ia selalu berhati-hati dan fokus pada estetika.

Kemunculan lukisan ini tak hanya menarik perhatian para pecinta MotoGP, namun juga menunjukkan kreativitas seniman lokal dalam menghadapi tren internasional.

Mohammad Zain dan Ahmed Junaidi sudah tidak asing lagi dengan dunia seni lukis. Sejak tahun 1990-an mereka aktif menyelenggarakan pameran di tingkat lokal, nasional, dan internasional. ;

Karya-karya mereka telah dipamerkan di banyak kota di Indonesia seperti Ambon, Yogyakarta, dan Bali, serta menyebar hingga California di Amerika Serikat.

“Lukisan yang kami tunjukkan di California adalah karya anak saya Ahmed Junaidi,” kata Zain.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *