Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Awal pekan ini diawali dengan kerugian besar di Wall Street dan pasar saham global. Diberitakan AP, Senin (5/8/2024), S&P 500 turun 3% dan menjadi hari terburuk dalam hampir 2 tahun. Rata-rata industri Dow Jones turun 1,033 poin atau 2,6%, sedangkan Nasdaq Composite turun 3,4%.
Penurunan Wall Street sebagian besar dipengaruhi oleh saham-saham teknologi besar. Saham Apple turun 4,8% setelah Berkshire Hathaway dari Warren Buffett mengumumkan pihaknya mengurangi kepemilikannya di pembuat iPhone tersebut.
Nvidia, perusahaan chip yang menjadi lambang kejayaan kecerdasan buatan (AI), semakin merosot hingga 6,4%. Saham Alphabet juga turun 4,4%.
Secara keseluruhan, S&P 500 turun 160,23 poin menjadi 5.186,33. Dow Jones turun 1,033.99 poin menjadi 38,703.27, dan Nasdaq Composite turun 576.08 menjadi 16,200.08.
Penurunan ini merupakan kelanjutan dari aktivitas penjualan global yang dimulai tahun lalu. Indeks Nikkei 225 Jepang bahkan turun 12,4% dan menjadi hari terburuk sejak Black Monday pada tahun 1987.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 8,8%, sementara Bitcoin turun di bawah $54,000. Bahkan emas, yang umumnya dianggap sebagai aset safe-haven di masa-masa sulit, turun sekitar 1%.
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (5/8/2024) tertahan di zona merah. IHSG turun 248,4 poin atau 3,4% dan berakhir pada 7.059,6.