New York, prestasikaryamandiri.co.id – Bursa saham AS di Wall Street bergerak variatif pada Rabu (1/5/2204) seiring menguatnya Dow Jones Industrial Average setelah Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengatakan ia tidak akan menaikkan suku bunga untuk mempertahankan kendali. Lemahnya Inflasi pada produsen chip menarik S&P 500 ke zona merah.
Dow Jones bertambah 87,37 poin atau 0,23 persen menjadi 37.903 poin, S&P 500 turun 0,34 persen menjadi 5.018 poin, dan Nasdaq Composite 0,33 persen menjadi 15.605 poin.
Perdagangan hari Rabu bergejolak karena komentar Powell mengangkat 30 saham terkemuka Dow Jones lebih dari 530 poin. S&P 500 juga naik lebih dari 1,2% dan Nasdaq sebesar 1,7%.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil karena inflasi belum mencapai target 2 persen. Namun, Powell mengesampingkan kenaikan suku bunga.
“Saya pikir kelanjutan kenaikan suku bunga tidak mungkin terjadi,” kata Powell pada konferensi pers CNBC International pada hari Rabu.
“Saya kira itu tidak mungkin,” kata Powell.
Pada hari Rabu, The Fed mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada 5,25% hingga 5,5%.
Investor menyambut baik pernyataan The Fed mengenai kenaikan suku bunga untuk memperketat kondisi pasar keuangan.
Pada saat yang sama, The Fed memperlambat kontraksi neraca portofolio, yang mungkin mengurangi tekanan pada imbal hasil obligasi.
Imbal hasil Treasury AS tenor 10-tahun sempat turun menjadi 4,6 persen setelah komentar Powell.
Namun, saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) mengalami kesulitan pada hari Rabu menyusul laporan mengecewakan dari emiten industri. Saham Advanced Micro Devices turun 8,9% setelah rilis perkiraan pendapatan kuartalan, dan Super Microcomputer turun 14% setelah pendapatan berada di bawah tekanan.
Penurunan bulanan Wall Street lebih dari kerugian 4 persen bagi S&P 500 dan Nasdaq sepanjang bulan April. Sementara itu, Dow Jones turun 5%, bulanan terburuk sejak September 2022.
