Washington, prestasikaryamandiri.co.id – Donald Trump berencana menjadikan pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) sebagai acara global. Dia sebelumnya telah menyampaikan undangan kepada sejumlah pemimpin asing, termasuk kepala negara yang mempunyai hubungan rumit dengan Amerika.
Undangan khusus pada acara pelantikan Presiden AS salah satunya diberikan kepada Presiden China Xi Jinping. Tim transisi Donald Trump mengonfirmasi pada Kamis (13/12/2024) bahwa menunjukkan pendekatan diplomatik baru terhadap saingan geopolitik utama Amerika adalah langkah yang jarang dilakukan.
“Ini mencerminkan keinginan Presiden Donald Trump untuk berinteraksi dengan para pemimpin yang memiliki sekutu dan pesaing,” kata Carolyn Levitt, juru bicara Donald Trump, kepada Fox News.
Meskipun Xi Jinping diperkirakan tidak akan hadir secara langsung, delegasi pejabat senior Tiongkok mungkin akan mewakilinya. Selain itu, para pemimpin dunia seperti Presiden Salvador Najeb Bukele, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Presiden Argentina Javier Millei juga menerima undangan.
Ketiga tokoh tersebut dikenal sebagai sekutu politik Donald Trump yang konservatif dan kerap kontroversial.
Undangan Trump dilaporkan sebagian besar bersifat informal, bahkan terkadang melalui panggilan telepon singkat atau saluran rahasia. Namun, langkah tersebut dipandang sebagai sinyal terbukanya era diplomasi baru bagi Amerika Serikat.
Dalam wawancara dengan Time, Donald Trump mengungkapkan keinginannya untuk memulihkan hubungan dengan para pemimpin dunia yang dianggap otoriter, termasuk Kim Jong-un dan Vladimir Putin.
Donald Trump telah menyadari bahwa dia bisa bergaul dengan banyak orang yang bahkan orang lain pun tidak berpikir dia bisa bergaul dengannya
Rencana Donald Trump mengundang banyak pemimpin dunia ke pelantikan presiden AS juga menghadirkan tantangan keamanan tambahan bagi Dinas Rahasia AS, terutama dengan kehadiran kepala negara yang membutuhkan perlindungan lebih ketat. Selain melindungi Donald Trump, mereka juga harus melindungi para pemimpin Kongres, Mahkamah Agung, dan Presiden Joe Biden yang akan keluar.
Donald Trump telah mengindikasikan bahwa dia masih berhubungan rutin dengan Xi Jinping. Saat ditanya apakah Xi Jinping akan hadir, Trump memberikan jawaban diplomatis. “Saya tidak ingin mengatakannya, tapi kami memiliki hubungan yang sangat baik,” ujarnya.
Lantas, apakah Donald Trump akan mengundang Presiden Prabowo Subianto ke pelantikan presiden AS? Sebelumnya, Presiden Prabow menghubungi Donald Trump dan mengucapkan selamat atas terpilihnya dia sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47.
“Selamat atas terpilihnya Anda sebagai Presiden Amerika Serikat,” kata Presiden Prabow kepada Donald Trump. Jika memungkinkan, saya ingin menghubungi Anda secara pribadi.”
Donald Trump, yang akan dilantik sebagai presiden pada Januari 2025, menjawab: “Saya ingin mengunjungi negara Anda suatu hari nanti, sungguh menakjubkan, pekerjaan yang telah Anda lakukan luar biasa, Anda adalah orang yang sangat terhormat.”