JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Bullying di rumah sakit tidak hanya terjadi di Indonesia Baru-baru ini, seorang netizen bernama YS Tay membagikan berita memilukan di Facebook tentang saudara perempuannya, Dr Te Tien Ya, seorang dokter spesialis muda Malaysia yang bunuh diri akibat pemerkosaan di Rumah Sakit Lahad Datu di Sabah.
Melaporkan dari World of Buzz, Selasa (17/9/2024), Dr. Tay yang baru menyelesaikan gelar masternya di bidang patologi kimia pada tahun 2023 dan menikah pada tahun yang sama, memulai tugasnya di RS Lahad Datu pada 19 Februari 2024. Beliau diangkat menjadi Kepala Unit Patologi Kimia.
Jauh dari suaminya di Sabah selama beberapa bulan, Dr Tay bekerja keras untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Ia memperbaiki fasilitas dan berusaha meningkatkan keakuratan diagnosis. Namun, 6 bulan kemudian, Dr. Tay ditemukan tewas.
“Pada tanggal 29 Agustus, pihak rumah sakit mengumumkan kabar duka tersebut kepada keluarga. Dr. Te Tien Ya meninggal karena bunuh diri,” kata YS Tay.
Teman dan kolega menggambarkan Dr. Tay sebagai sosok pekerja keras, rendah hati, dan sangat berdedikasi. Semua orang tahu kualitas luar biasa dalam dirinya.
YS Tay menjelaskan, dr Tay diduga di-bully oleh kepala departemen tempatnya bekerja. “Kepala departemen yang tidak bertanggung jawab itu adalah satu-satunya orang yang membuat hidupnya sengsara. “Dia mendelegasikan tugas di luar tanggung jawabnya dan menghambat perkembangan unit tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Lahad Datu Zulbaharin Ismail mengatakan timnya mengetahui klaim anggota keluarga Dr Tay di media sosial bahwa korban melakukan bunuh diri karena dicurigai melakukan penyiksaan. Namun sejauh ini penyebab sebenarnya kecelakaan tersebut belum dapat dipastikan. Mereka masih menunggu laporan dari departemen kimia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, sejauh ini tidak ada indikasi adanya unsur pidana, kata Zulbaharin Ismail kepada media Malaysia Cosmo, Senin (16/9/2024).