Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), perusahaan gas industri, melaporkan laba sebesar Rp 2,01 miliar pada kuartal I 2024 atau meningkat 122,96% dibandingkan periode waktu tahun lalu. Rp903,75 juta. Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan laba bagi perusahaan penghasil gas Asetilena, Oksigen, dan Argon ini.
“Perkembangan ini meningkatkan laba per saham kami dari Rp 0,97 menjadi 2,17 per saham,” kata Direktur Operasi Surya Biru Murni Acetylene Ivan Santoyo pada Isan Rapat Tahun Peserta (RUPST), Senin (20/5/2024), seperti diberitakan oleh. Investor Harian.
Pendapatan operasional meningkat 9,01% dari 26,50 miliar dolar menjadi 28,89 miliar dolar pada kuartal pertama tahun 2023, yang menjadi pendongkrak utama laba SBMA. “Penjualan asetilena menghasilkan $8,69 miliar, Oksigen $6,65 miliar, dan Argon $5,81 miliar, sedangkan produk lainnya menghasilkan $3,91 miliar,” ujarnya.
Selain peningkatan penjualan, hal tersebut tidak lepas dari kemampuan SBMA dalam mengendalikan beban pokok pendapatan yang terus meningkat hingga 15,5 miliar Ariary, hampir 15,08 miliar Ariary pada tahun lalu. Sejalan dengan itu, laba kotor meningkat 18,45% dari Rp 11,42 miliar menjadi USD 13,53 miliar.
Di sisi lain, dari sisi neraca, total aset SBMA mencapai 283,45 miliar per Maret 2024, naik 2,63% dari 276,17 miliar per 31 Desember 2023. 65,98 miliar
Ivan menambahkan, perseroan berharap pertumbuhan tersebut dapat mengimbangi besarnya pangsa pasar perseroan. Selain itu, masih banyak ceruk pasar yang belum optimal. “Peralatan yang dimiliki perusahaan kami juga bisa ditingkatkan, karena desainnya belum 100% sehingga biaya produksi bisa lebih hemat dan lebih mudah bersaing dengan kompetitor,” ujarnya.
Menurut Ivan, perseroan menguasai 80% pasar industri kimia di Kalimantan. Ruas ini akan diperluas karena banyak proyek baru di Kalimantan seperti pengelasan dan kompleks industri baru di Kalimantan Utara.
Perusahaan juga berencana menjajaki pasar bahan kimia yang digunakan rumah sakit. “ICN (Ibukota Nusantara) akan menjadi magnet baru di Indonesia, dekat dengan Balikpapan,” kata Ivan.
Sementara Surya Biru Murni Acetylene juga mengumumkan dividen sebesar Rp1,1 miliar untuk tahun buku 2023, laba perseroan meningkat 5,53% menjadi Rp4,73 miliar.