JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden Prabowo Subianto berhasil membawa kesepakatan dagang senilai 10 miliar dolar atau sekitar 156,54 triliun rupiah setelah kunjungan eksekutif (kunkar) pertamanya ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Salah satunya adalah kerja sama strategis di bidang mineral hijau.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lakhdalia mengungkapkan, pihaknya selaku kementerian terkait telah menjalin dua kerja sama terkait sektor tersebut.
“Dilaksanakan langsung oleh Presiden @Prabovo dan Presiden Xi Jinping, kami menandatangani dua perjanjian strategis di bidang mineral hijau untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok,” ujarnya dalam keterangan resminya, Minggu (10/11/2024). @bahlillahadalia.
Bahlil berharap kesepakatan tersebut dapat mendukung rantai pasokan mineral berkelanjutan dalam pengembangan energi bersih.
“Mendorong Indonesia dan Tiongkok untuk bersama-sama mengembangkan industri mineral hijau yang berdaya saing dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia membeberkan hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri China (PM) Li Qiang di Aula Besar Rakyat China, Xicheng, Sabtu (11/9/2024). Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan perdagangan senilai USD 10 miliar atau sekitar Rs 156,54 triliun.
Bahlil mengatakan pentingnya memperkuat kemitraan Indonesia dan China ditegaskan dalam pertemuan antara Prabowo dan Li Kiang.
Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan perdagangan senilai lebih dari US$10 miliar antara perusahaan kedua negara, yang diharapkan dapat mendorong pengembangan sektor industri Indonesia, jelasnya.
Bahlil mengatakan, Indonesia berencana mengirim lebih banyak pelajar untuk belajar di Tiongkok sebagai upaya untuk belajar dari keberhasilan Tiongkok dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta membangun generasi muda Indonesia yang siap menghadapi tantangan tersebut. Tantangan global