New York, prestasikaryamandiri.co.id – Saham perusahaan Donald Trump, Trump Media & Technology Group, naik hampir 13 persen pada perdagangan pra-pasar pada Jumat (28/6/2024) pagi waktu AS. Peningkatan ini terjadi setelah Trump menjalani debat pemilihan presiden (Pilpres) AS yang pertama melawan Joe Biden.
Dalam debat tersebut, Presiden petahana Joe Biden tampil dengan suara serak dan terbata-bata. Sementara itu, Trump tampil agresif dengan terus melontarkan kecaman dalam debat tertutup yang disiarkan CNN, Kamis (27/6/2024).
Dalam debat tersebut, Trump (78) dan Biden (91), dua calon presiden tertua dalam sejarah Amerika, bahkan saling melontarkan hinaan pribadi untuk menunjukkan ketidaksukaan mereka satu sama lain kepada publik.
“Investor kemungkinan besar akan memberikan Trump keuntungan dari keraguan tersebut karena betapa positifnya dia terhadap pasar selama masa kepresidenannya,” kata ahli strategi pasar global di broker digital eToro, Ben Laidler.
“Jika Anda mencari proksi ekspektasi investor secara real-time terhadap hasil pemilihan presiden pada bulan November, ini (saham Trump) memberi tahu Anda bahwa Trump memimpin dalam pemilihan ini, dan dia mengkonsolidasikan keunggulannya tadi malam, ” jelasnya..
Saham Trump Media & Technology Group (TMTG), yang memiliki platform media sosial Trump, Truth Social, naik 7,3 persen menjadi $39,54.
Sementara itu, perusahaan pengembangan perangkat lunak Phunware, yang mengerjakan aplikasi kampanye pemilu Trump tahun 2020, naik 8,1 persen menjadi $6,81.
Saham platform berbagi video Rumble, yang populer di kalangan konservatif, naik 0,5 persen menjadi $5,7.
Saham TMTG naik sekitar 110 persen tahun ini karena Trump mendapatkan momentum dalam upayanya untuk menjadi calon dari Partai Republik. Namun harga saham tersebut anjlok awal bulan ini setelah juri memutuskan Trump bersalah karena memalsukan dokumen untuk menutupi pembayaran guna membungkam seorang bintang film dewasa.
Trump memiliki 64,9 persen saham TMTG pada 10 Juni, yang pada saat itu bernilai sekitar $6,5 miliar.
Trump telah berjanji untuk terus menggunakan Truth Social secara eksklusif setelah dilarang dari Twitter menyusul serangan 6 Januari 2021 di US Capitol oleh para pendukungnya.
Namun, Trump kembali ke platform media sosial X (Twitter) beberapa bulan setelah larangannya dicabut oleh pemilik baru Elon Musk.