Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pemerintah terus berupaya menaikkan tarif pajak. Rasio pajak di Indonesia menjadi perhatian utama pemerintah karena berkaitan dengan kemampuan keuangan, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam acara Gagas RI TV yang ditayangkan Kompas TV (30/8/2024), Pimpinan BRI Sunarso mengungkapkan, UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional mempunyai kapasitas untuk melanjutkan pembangunan melalui pemberdayaan, jika tidak. Tidak hanya produk domestik bruto (PDB) yang meningkat, namun penerimaan pajak juga akan meningkat. Usaha Kecil, Kecil, dan Menengah (UMKM) sendiri menjadi pilar penting dalam mencapai tujuan tersebut, karena UMKM menyumbang 60% terhadap PDB nasional. produk (PDB) dan mempekerjakan 97% angkatan kerja di Indonesia.
Apakah kita puas dengan struktur perekonomian yang didominasi oleh usaha kecil dan menengah? “Itu bagus karena memang demikian,” kata Sonarso. Ini memulihkan usaha kecil dan menengah.
Selain peningkatan kelas UMKM, formalisasi sektor UMKM juga penting, lanjut Sonarso.
Ditambahkannya, “Tantangan kita sebenarnya adalah naik kelas, yang kedua bukan hanya naik kelas tapi memformalkan bisnis UMKM. Semakin baik database yang diformalkan, maka kita pembinaan secara terstruktur dengan strategi yang lebih baik.” Dan itu bisa menjadi sumber potensi ekonomi yang besar.
Menurut Sonarso, formalisasi usaha kecil dan menengah penting dan dapat memberikan manfaat bagi negara dengan meningkatkan tarif pajak.
Maka jangan sampai potensi bisnis yang besar ini menghalangi Anda untuk menaikkan tarif pajak di dalam negeri karena terbatasnya data, maka dari itu menjadi penting untuk memformalkan usaha-usaha yang tadinya informal, karena ini bukan sekedar soal penegakan pajak, tapi pengelolaan/pemanfaatan yang lebih baik. database.menjelaskan data dan analisis data.
Sebagai upaya pelembagaan UMKM, BRI memiliki berbagai program pemberdayaan untuk mendorong UMKM berkembang, antara lain program pemberdayaan Desa dan Klaster BRILiaN.
Sonarso mengatakan, “BRI sudah mengembangkan 3.600 desa cemerlang, makanya kita lihat potensi desa-desa tersebut. Kalau potensinya di bidang pertanian, kita kembangkan di bidang pertanian.