Roma, prestasikaryamandiri.co.id – Diplomasi publik untuk mempromosikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi di dunia semakin mendapat momentum. Hal ini juga akan dilakukan lebih aktif menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024.

Kesimpulan tersebut diungkapkan Algooth Putranto, dosen ilmu komunikasi Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Jakarta, usai bertemu langsung dengan sejumlah pejabat Indonesia di Vatikan Suci dan direktur Vatican News. Universitas Vatikan. Pemandangan Vatikan Suci.

“Pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di PBB oleh UNESCO (Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan) dan rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan dua momen penting yang patut dimanfaatkan oleh semua kalangan, khususnya perguruan tinggi,” ujarnya. . Dalam keterangannya di Vatikan, Jumat, 19/4/2024.

Algooth Putranto merupakan satu-satunya mahasiswa perwakilan masyarakat sipil Persatuan Jurnalis Katolik Indonesia (PWKI) yang mengunjungi Vatikan. Perwakilan PWKI saat ini adalah Mayong Suryo Laksono, Tri Agung Kristanto dan AM Putut Prabantoro (dewan pengawas) dan L Gora Kunjana (sekretaris).

Dalam kunjungan tersebut, PWKI bertemu dengan sejumlah pejabat penting Indonesia, antara lain Agustinus Purnomo, Budi Kleden SVD, dan Laurentius Tarpin. Ketiganya merupakan pemimpin tertinggi kongregasinya dan kantornya berada di Roma, Italia.

Perwakilan PWKI AM Putut Prabantoro yang juga dosen Pertahanan Negara mengatakan, “Jika kita menggunakan bahasa Indonesia dalam media komunikasi internasional, ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan amanat pembukaan undang-undang tahun 1945 tentang perdamaian dunia.” Institut (Lemhannas).

Bahasa Indonesia juga digunakan secara luas di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura dan Brunei, dan di wilayah seperti Belanda dan Suriname, dan merupakan bahasa resmi ke-10 yang diakui oleh Majelis Umum UNESCO. Sembilan bahasa lainnya yang diketahui adalah Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia, Hindi, Italia, dan Portugis.

Menurut Algooth, penting bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan diplomasi publik untuk mempromosikan bahasa Indonesia sebagai bahasa penting karena selama ini kajian ilmiah harus dalam bahasa Inggris. “Salah satu permasalahan pendidik di Indonesia adalah kebutuhan akan jurnal berbahasa Inggris,” jelasnya.

Meskipun bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi di UNESCO, namun bahasa Indonesia belum menjadi salah satu bahasa yang ditawarkan oleh Vatican News multibahasa, kata Algooth.

“Berita Vatikan, yang merupakan bagian dari leksikon komunikasi Vatikan yang sudah berusia berabad-abad, tidak menganggap bahasa Indonesia penting, sehingga mereka memilih bahasa Melayu.” , Trias Kuncahyono,” ujarnya.

Vatican News adalah situs berita resmi Vatikan dan berfungsi sebagai sumber informasi multimedia tentang kegiatan, pernyataan dan peristiwa yang berkaitan dengan Gereja Katolik global dan kegiatan Vatikan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *