New York, prestasikaryamandiri.co.id – Organisasi bantuan Oxfam mengatakan pada Minggu (22/12/2024) bahwa hanya 12 truk bantuan yang mampu mendistribusikan makanan dan air di Gaza utara dalam dua setengah bulan terakhir.
Situasi kemanusiaan di wilayah yang terkepung semakin memburuk karena penundaan sistematis dan hambatan yang dilakukan oleh tentara Israel.
“Dari total 34 truk yang diperbolehkan masuk, hanya 12 truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza yang mampu mendistribusikan bantuan kepada warga sipil Palestina yang kelaparan,” kata Oxfam dalam pernyataannya.
Bantuan kemanusiaan dari Gaza seringkali diarahkan ke sekolah-sekolah yang menjadi tempat penampungan bagi warga Palestina. Namun, Oxfam mencatat bahwa situs-situs ini sering kali ditembaki oleh Israel beberapa jam setelah bantuan tiba.
Israel, yang secara ketat mengontrol akses ke wilayah yang dikuasai Hamas sejak awal konflik, menyalahkan lembaga bantuan karena gagal mengelola distribusi dalam jumlah besar. Namun Human Rights Watch menggambarkan upaya tersebut sebagai tindakan sistematis yang merampas akses warga Gaza terhadap air dan makanan, yang dilaporkan menyebabkan ribuan kematian.
Konflik di Gaza dipicu oleh serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.208 orang, sebagian besar warga sipil. Sebagai tanggapan, serangan udara dan darat Israel telah menewaskan lebih dari 45.000 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang diakui PBB di wilayah tersebut.
Oxfam melaporkan, sejak 6 Oktober 2024 organisasi kemanusiaan internasional menghadapi kesulitan dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza di wilayah utara. “Ribuan orang telah terputus dari akses terhadap bantuan, namun sulit untuk menentukan jumlah pastinya karena blokade yang ketat,” kata Oxfam.
Sebuah peristiwa terjadi pada November 2024 yang menunjukkan keterbatasan penyaluran bantuan. Konvoi 11 truk sempat dicegat oleh tentara Israel di Jabalia, tempat bantuan diambil secara paksa dari warga yang kelaparan.
Setelah mendapat izin melanjutkan perjalanan, konvoi kembali dihentikan di pos pemeriksaan militer dan bantuan kemanusiaan ke Gaza ditinggalkan di zona yang tidak dapat diakses oleh warga sipil.