Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi demonstrasi ribuan warga Israel atas upaya pelanggaran gencatan senjata dengan Hamas. Ia mengaku sangat prihatin dengan nasib warga Israel yang disandera Hamas.
Tidak ada yang lebih berkomitmen untuk membebaskan sandera selain saya. “Saya tidak perlu menguliahi hal itu,” kata Benjamin Netanyahu, AP, Selasa (3/9/2024).
Diketahui, ribuan warga Israel berdemonstrasi pada Minggu (1/9/2024). Mereka kecewa mengetahui bahwa seorang warga Israel yang disandera Hamas telah terbunuh. Kehadiran sandera menjadi perhatian besar warga Israel seiring berlanjutnya perang antara Israel dan Hamas
Pertarungan keduanya berlanjut selama 11 bulan hingga berita ini datang Benjamin Netanyahu tidak ingin mengakhiri perang di tengah tuntutan rakyat Israel. Warga Israel berdemonstrasi secara mencolok di Yerusalem, Tel Aviv dan kota-kota lain – (AP/Ist)
Dia malah harus terus menyerang wilayah Hamas, seperti Koridor Philadelphia, jalur sempit di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir. Netanyahu meyakini Hamas adalah sumber penyelundupan senjata dari Mesir ke Gaza.
Netanyahu mengatakan koridor itu penting untuk mencegah pengiriman senjata ke Hamas melalui terowongan. “Ini adalah oksigen bagi Hamas,” katanya.
Faktanya, dukungan terhadap Netanyahu semakin menurun. Selain tekanan dalam negeri, sekutu Israel juga dibuat kewalahan dengan kenyataan bahwa pertarungan antara Israel dan Hamas belum berakhir.
Presiden AS Joe Biden juga menilai Netanyahu tidak berbuat cukup banyak untuk melanggar gencatan senjata.
Joe Biden berterus terang saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai apakah Netanyahu sudah berbuat cukup.
Hal ini diyakini karena Netanyahu bertekad mengalahkan Hamas. Dia berharap kemenangan total bagi Hamas.
Hal ini bertentangan dengan pandangan Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant. Ia menilai saat yang tepat untuk melanggar gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
AP mengatakan bahwa pada pertemuan kabinet keamanan pekan lalu, seorang pejabat melaporkan pertengkaran sengit antara Gallant dan Netanyahu.