Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Jumlah perkembangan blockchain (web3) di Indonesia hanya akan mencapai 296 pada tahun 2023, lebih rendah dibandingkan di Singapura yang berjumlah 657, menurut perusahaan teknologi global Dapros Platform. Meski demikian, potensi pengembang kripto di Indonesia, termasuk Ethereum, masih besar.

Menurut brand designer Devcon Tomo Saito, setelah berinteraksi dengan banyak developer Ethereum dari negara-negara Asia, termasuk Indonesia, kreativitas mereka patut diacungi jempol. “Meski jumlah pengembang blockchain masih sedikit, namun antusiasme pengembang Indonesia sangat tinggi,” ujarnya saat berkunjung ke Indonesia untuk rangkaian Road to Devcon Ethereum (RTD) 2024, menurut Investor Daily. , Sabtu. (27/4/2024).

Devcon 2024 akan diadakan pada bulan November 2024 di Bangkok, Thailand. Acara ini bertujuan untuk mendukung komunitas pendidikan blockchain dan inisiatif di berbagai bidang. Asia Tenggara dipilih sebagai tuan rumah Devcon ketujuh tahun ini karena potensinya yang besar dan pertumbuhannya yang pesat.

Menurut Jonathan Hartono, Presiden PT Pintu Kemana Saja, ada banyak pengembang kripto di Indonesia yang dapat mengimplementasikan proyek di platform Ethereum. Ia mendorong para pengembang Indonesia untuk berpartisipasi dan menampilkan berbagai proyek yang mampu bersaing secara global.

Ketua tim Devcon, Skylar Weaver, yang menjadi moderator acara Ethereum Meetup Indonesia sebagai bagian dari roadmap Devcon 2024, mengungkapkan bahwa Ethereum akan berdampak langsung pada negara-negara berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. “Keuntungan menggunakan Ethereum adalah memberikan akses publik terhadap layanan keuangan dan melindungi privasi pengguna,” ujarnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *