Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Baru-baru ini Elon Musk kembali mengejutkan publik dengan menggunakan media sosial X (sebelumnya Twitter). Pasalnya, dengan adanya fitur pemblokiran berarti pengguna yang diblokir tetap bisa melihat postingan dari akun yang diblokir.

Tak hanya itu, pengguna yang diblokir juga akan mendapat tanda “Anda Diblokir” saat mengunjungi akun yang diblokir.

Hal ini tentu saja membuat resah para pengguna X yang merasa media sosial X saat ini kurang berintegritas. Elon Musk menjelaskan, fitur pemblokiran membatasi pengguna untuk mengirim pesan dan komentar pada sebuah postingan.

Ini bukan pertama kalinya Elon Musk menuai kontroversi usai mengakuisisi X. Beberapa kontroversi lain juga pernah ia lontarkan.

Berikut daftar kontroversi Elon Musk usai mengakuisisi X.

Batasi Tweet Pengguna Elon Musk telah membuat kebijakan untuk membatasi pengguna hanya dapat mengirim tweet dalam sehari. Jumlah tweet per hari bervariasi berdasarkan jenis akun.

Akun yang terverifikasi dapat membuat 10.000 tweet per hari dan akun yang tidak terverifikasi hanya dapat membuat 1.000 tweet per hari. Untuk pengguna baru, Anda hanya bisa melakukan 500 tweet per hari.

Fakta bahwa pengguna dapat membayar Blue Ticks membuat masyarakat sibuk. Siapa pun bisa mendapat centang biru, tidak harus publik figur. Fitur ini disebut Twitter Biru.

Kebijakan ini kontroversial karena mempersulit identifikasi sumber terpercaya.

Pemecatan eksekutif dan karyawan Twitter oleh Elon Musk tidak hanya berdampak pada fitur aplikasi, namun juga eksekutif puncak dan karyawan yang bekerja untuk aplikasi tersebut.

Musk juga memecat CEO Twitter Parag Agrawal dan dua eksekutif puncak lainnya, CFO Twitter Neg Segal dan direktur kebijakan Twitter Vijay Gadde.

Tak hanya itu, pada April 2023 Musk memberhentikan 80% karyawan Twitter. Tercatat Musk memecat 6.000 karyawan sehingga hanya menyisakan 1.500 karyawan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *