Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kepala Eksekutif Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A Widyasanti mengatakan, resesi yang terjadi dalam lima bulan di tahun 2024 ini bukan kali pertama dialami Indonesia. Menurut catatan BPS, Indonesia mengalami resesi selama tujuh bulan pada tahun 1999.

“Pasca krisis keuangan Asia, Indonesia mengalami resesi selama tujuh bulan pada Maret hingga September 1999. Hal ini disebabkan oleh anjloknya banyak harga komoditas pasca resesi. Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Dia mengatakan kenaikan inflasi yang meningkat disebabkan oleh kuatnya depresiasi rupiah yang menyebabkan harga barang meningkat. Namun seiring terdepresiasinya rupiah, harga komoditas pun berfluktuasi dan anjlok. Selain tahun 1999, resesi kedua terjadi pada tahun 2008 hingga 2009.

Artinya, Desember 2008 hingga Januari 2009. Resesi ini disebabkan oleh anjloknya harga minyak dunia, dan pada tahun 2020 terjadi penurunan selama tiga bulan yaitu Juli hingga September, ujarnya.

Sebelumnya, BPS mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 1,84% pada September 2024. Sedangkan kontraksi bulanan sebesar 0,12% dan year-to-date, year kalender atau sebesar 0,74%.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *