JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Pada masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), banyak hal yang telah dicapai di dunia usaha dalam kurun waktu kurang lebih 10 tahun. Beberapa di antaranya bergerak di bidang konstruksi jalan dan jembatan.
Ketersediaan pekerjaan jalan dan jembatan yang diselesaikan oleh “Bapak Infrastruktur Indonesia” ini membantu pergerakan masyarakat, khususnya di pedesaan dimana perekonomian dapat tumbuh sesuai dengan kehendak pemerintah.
Berdasarkan data resmi Direktorat Bina Marga (DITJN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sepanjang ribuan kilometer jalan termasuk jembatan telah dibangun flyover (FO) atau underpass.
Berikut rinciannya seperti dilansir prestasikaryamandiri.co.id, Jumat (27/09/2024).
1. Jaringan jalan sepanjang 2.432 km tersebar di Sumatera 1.138 km, Pulau Jawa 1.857 km, Kalimantan 145 km, Sulawesi 61 km, dan Bali 10 km. Rata-rata pembangunannya 270 km per tahun dan panjang jalan 3.212 km.
2. Pembangunan jalan baru sepanjang 5.999 km meliputi jalan perbatasan (Papua, Kalimantan dan NTT), jalan Trans Papua dan Kalimantan, termasuk Jalan Lintas Selatan Jawa. Jalan nasional eksisting sepanjang 47.603 km dengan kelancaran 92%.
3. Pembangunan jembatan sepanjang 125.903 meter antara lain Jembatan Utifah (Papua), Pulau Baling (Kultim), Pak Kashia (Kulbar), Teluk Kendri (Siltra), Merah Putia (Ambon), Musa IV (Sumatera Selatan), dan Benton Exchange, jembatan CH di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
4. Pembangunan 583 jembatan gantung termasuk Saipan Curve Bridge (Calbar) dan Weir Fair (Inland). Pembangunan tersebut diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat pedesaan.
5. Pembangunan flyover/underpass sepanjang 27.673 meter meliputi FO Junda (Jawa Timur), Kopo (Bandung), Gunifu (Jawa Tengah), Underpass Jatangla (Jawa Tengah) dan Sampang Togo Ngurah Rai (Bali).