Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Tanggap darurat masih terus dilakukan pascaerupsi Gunung Levotobi Laki pada Minggu (11/3/2024) dini hari. Tim pencarian dan penyelamatan sedang berupaya mengevakuasi seluruh korban dari daerah bencana.
Badan Penyelamatan dan Penyelamatan Kabupaten Maumere (Basarnas), Nusa Tenggara Timur (NTT), telah memperbarui data korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Levotobi Laki pada Minggu (3/11/2024) dini hari. Data terakhir pada pukul 11.51 WITA pada Senin (11/4/2024), jumlah korban meninggal bertambah menjadi 10 orang.
Dari jumlah tersebut, sembilan korban berhasil dievakuasi tim SAR dan satu korban masih terjebak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur telah menyediakan posko pengungsian di tiga lokasi yaitu Desa Konga, Levolaga dan Titehena. BPBD Kabupaten Flores Timur masih mendata jumlah warga yang mengungsi.
Pada Senin (4/11/2024) pukul 12.30 Wita, debu Gunung Levotobi Lucky menyebabkan kerusakan pada rumah warga dalam radius tujuh kilometer dari puncak. Hujan abu juga melanda kawasan tersebut.
BPBD setempat memperkirakan aliran lahar di sungai yang bermula dari Gunung Levotobi Laki, terutama di kawasan Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo, bisa terjadi jika terjadi hujan lebat.
Menyikapi situasi tersebut, Pemerintah Provinsi Bagian Timur telah menetapkan status tanggap darurat nomor BPBD.300.2.2.5/24/BID.KL/XI/2024 atas bencana alam erupsi Gunung Levotobi Laki di Distrik Wulangitong, Timur. Kebijakan Lantai. Posisi ini berlaku mulai 4 November hingga 31 Desember 2024.
Sesuai surat dari PVMBG No. 95.1.Lap/GL.03/BGV/2024 dan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya peningkatan signifikan aktivitas vulkanik Gunung Levotobi Laki. Oleh karena itu, tingkat aktivitas vulkanik meningkat dari level III (hidup) menjadi level IV (waspada) pada pukul 24.00 WITA mulai Minggu (3/11/2024).