Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Data Inflasi China Meleset dari Estimasi Konsensus Pasar TradingEconomics Sabtu (9/11/2024) Apakah kondisi tersebut akan menghambat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Senin (11/11/2024)?
“Tingkat inflasi Tiongkok sebesar 0,3% pada bulan Oktober, atau di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,4% pada bulan lalu,” lapor TradingEconomics.com, Senin (11/11/2024).
Tingkat inflasi Tiongkok lebih tinggi dibandingkan tingkat konsumen selama 9 bulan terakhir. Namun angka ini merupakan yang terendah sejak Juni 2024, yang menyoroti meningkatnya risiko deflasi. Hal ini terjadi ketika Beijing meluncurkan langkah-langkah stimulus pada akhir September untuk meredam perlambatan ekonomi.
Meski laju inflasi Tiongkok yang dipublikasikan kantor statistik negara tersebut berpotensi menjadi katalis negatif, namun IHSG memperkirakan berpotensi melanjutkan tren penguatannya setelah sempat diperdagangkan di zona hijau pada Jumat lalu.
William Hartanto, pendiri Proyek WH, memperkirakan IHSG hari ini bisa bergerak ke teritori positif pada kisaran 7.195-7.318.
Sementara itu, data perekonomian dalam negeri yang akan mempengaruhi pasar saham pada pekan ini antara lain indeks kepercayaan konsumen (CII), data penjualan mobil bulan Oktober, penjualan ritel bulan September, dan neraca perdagangan bulan Oktober.
Pasar luar negeri akan mencermati pidato beberapa pejabat Federal Reserve, seperti Christopher Waller, awal pekan ini dan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang cukup penting pada pertengahan pekan, termasuk Oktober 2024. Indeks Harga Konsumen (CPI).
Selain data inflasi Tiongkok Sebelum akhir minggu ini, pasar akan menunggu pidato Ketua Fed AS Jerome Powell pada bulan Oktober, dan produksi industri.