Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Psikolog anak dan keluarga Sani B Hermawan di Universitas Indonesia mengatakan, anak yang mengalami kekerasan seringkali menunjukkan efek psikologis seperti sensitif, mudah menangis, dan takut percaya atau bertemu orang baru. Dewasa.
“Ketika anak-anak terpapar kekerasan dan menunjukkan dampak psikologis, seringkali mereka menjadi sensitif, mudah menangis, tidak percaya pada orang baru, atau takut bertemu orang dewasa. Inilah pentingnya kehadiran kita untuk meyakinkan mereka, ayo berangkat.” Katanya menurut sumber. Melalui Antara, Minggu (4/8/2024).
Sani menjelaskan, anak yang menjadi korban akan mengalami trauma dan sulit melupakan kejadian tersebut. Pernyataan tersebut juga merujuk pada kasus kekerasan terhadap anak di salah satu tempat penitipan anak di Depok, Jawa Barat.
Sani menganjurkan agar anak melakukan banyak aktivitas yang disukainya untuk menyembuhkan trauma, sehingga anak lambat laun bisa melupakan dampak pelecehan. Anak-anak juga dapat bermain bersama temannya dengan bantuan orang dewasa.
Lambat laun, anak bisa dikenalkan dengan komunitas dan orang baru. Ketika anak mulai merasa nyaman dan kepercayaan pada orang dewasa pulih, orang tua dapat mempertimbangkan untuk mengirim anak ke tempat penitipan anak yang terpercaya.
“Setelah anak merasa nyaman dan mendapatkan kembali kepercayaan pada orang dewasa, anak tersebut dapat dikirim ke tempat penitipan anak yang dapat diandalkan,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa langkah-langkah ini sangat penting untuk pemulihan anak dan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak di masa depan.
Menurut banyak orang, langkah pertama ketika seorang anak mengalami pelecehan di tempat penitipan anak adalah segera mengeluarkan anak tersebut.
Selain itu, kata dia, orang tua juga harus memberikan kesaksian agar masyarakat mengetahui kejadian tersebut dan mencegah adanya korban baru.