Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Bank Sentral Eropa (ECB) berencana mendahului Federal Reserve (Fed) dalam menurunkan suku bunga. Presiden ECB Christine Lagarde dan pejabat lainnya telah mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin dari rekor tertinggi saat ini sebesar 4%.
Lagarde mengatakan akhir bulan lalu bahwa dia sangat yakin bahwa inflasi di zona euro terkendali. Komentarnya, bersama dengan pernyataan dari pejabat ECB lainnya, membuat para analis yakin bahwa penurunan suku bunga akan terjadi pada hari Kamis ini.
Di Eropa, kenaikan inflasi sebagian besar dipicu oleh berkurangnya pasokan gas alam di Rusia, serta terganggunya pasokan bahan baku dan suku cadang seiring dengan pemulihan perekonomian global dari pandemi Covid-19.
Meskipun zona euro pada awalnya terpukul keras oleh kebijakan Rusia, kenaikan harga energi yang diakibatkannya kini telah mereda, dan inflasi telah turun dari puncaknya 10,6% pada bulan Oktober 2022 menjadi 2,6% pada bulan Mei 2024. Inflasi ini berada dalam kisaran target ECB. 2%
Bank-bank sentral besar di seluruh dunia kini cenderung menurunkan suku bunga. Bank sentral di negara-negara kecil seperti Swedia, Swiss, Hongaria, dan Republik Ceko telah mengambil langkah ini.
Pengambil kebijakan Bank of England juga akan bertemu pada tanggal 20 Juni, namun belum jelas apakah mereka akan menurunkan suku bunga di bawah 5,25%. Jepang, yang memiliki perekonomian unik di antara negara-negara besar, telah mulai menaikkan suku bunga setelah bertahun-tahun berada di bawah nol dengan inflasi yang rendah.