Washington, prestasikaryamandiri.co.id – Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA) meyakini terduga teroris berencana membunuh ribuan penggemar Taylor Swift (Swifties) saat konser penyanyi pop Amerika itu di Austria. Taylor Swift akhirnya membatalkan konsernya di Wina setelah mendapat ancaman protes.
“Mereka berencana membunuh banyak orang, ribuan orang, di konser ini, termasuk banyak orang Amerika. Rencana mereka jauh sebelum digagalkan,” kata Wakil Direktur CIA David Cohen, Kamis (28/8/2024) waktu Amerika, merujuk pada Konser tiga hari Taylor Swift di Wina, Austria.
Pihak berwenang Austria sebelumnya telah mengumumkan pembatalan pertunjukan tersebut, setelah menerima peringatan dari CIA tentang rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, tempat pertunjukan tersebut diadakan malam itu.
Polisi Austria menangkap tiga tersangka berusia 15, 17 dan 19 tahun, yang diyakini terkait dengan organisasi teroris ISIS dan Al-Qaeda. Seorang tersangka berusia 19 tahun, berasal dari Makedonia Utara, diyakini sebagai pemiliknya.
Tersangka berencana menembakkan senjata dan bahan peledak rakitan ke arah penonton di luar stadion, tempat sekitar 30.000 penggemar Taylor Swift berkumpul.
“Pihak berwenang Austria telah menangkap sekelompok tersangka berkat informasi yang diberikan oleh CIA dan mitra komunitas intelijen,” tambah Cohen, seraya mengatakan bahwa hal ini membantu mencegah pembebasan tersebut karena alasan kekerasan.
Dua minggu setelah turnya di Austria dibatalkan, Taylor Swift mengatakan bahwa pertunjukan yang dibatalkan tersebut membuatnya takut dan bersalah karena banyak penggemar yang berencana untuk menonton pertunjukannya. Dia juga berterima kasih kepada polisi karena telah mencegah kejahatan terorganisir.
Taylor Swift berencana menggelar konser tiga malam di Wina pada 8-10 Agustus. Para pejabat memperkirakan setiap pertunjukan menarik 65.000 orang ke dalam stadion, dengan 15.000 orang di luar karena mereka tidak bisa mendapatkan tiket.
Konser ini merupakan bagian dari Eras Tour Taylor Swift yang dimulai pada 17 Maret 2023 di AS dan diperkirakan berakhir pada 8 Desember di Kanada.