Cirebon, prestasikaryamandiri.co.id – Saka Tatal, salah satu remaja terpidana kasus pembunuhan Wina dan Eki di Cirebon, Jawa Barat, menghirup udara bebas.
Saka dibebaskan dari penjara pada tahun 2020. Sejak pengakuannya, Saka tidak mengetahui adanya kasus pembunuhan yang melibatkan Vina dan Ikki pada tahun 2016.
Nah ceritanya waktu itu, sebelum ditangkap, paman saya menyuruh saya untuk isi bensin bersama adik paman saya, saya hendak mengantarnya dengan sepeda motor paman saya ke rumahnya, Sabtu (18/5/2024).
Saka bercerita, saat hendak menyerahkan sepeda motor milik pamannya, petugas polisi langsung menangkapnya dan membawa Saka ke Mapolsek Sirbon.
“Saat pertama kali saya datang, polisi sudah ada. Saya jelaskan, saya hanya mengendarai sepeda motor, tapi saya juga ditangkap tanpa alasan, tanpa penjelasan apa pun, mereka langsung membawa saya pergi,” ujarnya.
Bahkan sesampainya di Mapolsek Sirbon, ia mendapat perlakuan sangat kasar dari petugas polisi karena mengakui perbuatannya dalam kasus pembunuhan Vina.
“Sesampainya di kantor polisi, mereka langsung memukuli saya, menyuruh saya mengakui perbuatan yang tidak saya lakukan. Mereka memukuli saya, mengolok-olok saya, semuanya sampai saya tersengat listrik,” ujarnya.
Saka menjelaskan, dirinya dihadang petugas polisi. Tak kuasa menahan rasa sakit yang dirasakannya, ia terpaksa mengakui keterlibatannya dalam kasus tersebut
“Yang tertembak pada dasarnya adalah polisi, hanya saja saya tidak tahu namanya. Karena tidak tahan disiksa, akhirnya saya mengaku, saya harus melakukannya, saya tidak tahan lagi.” dia menjelaskan.
Padahal, Saka tidak mengetahui kejadian yang menimpa Vina dan Eki, bahkan tidak mengenal kedua korbannya.
“Saya kurang begitu paham (kasus Vina dan Ikki) karena saat itu saya tidak ada di sana. Saya di rumah bersama kakak, paman, dan teman-teman lainnya. Saya tidak kenal Ekki dan Vina.” Dia berkata dan menjelaskan
Usai menghirup udara terbuka di tahun 2020, Saka mengetahui kejadian yang menimpa Vina dan Ikki.
“Setelah saya keluar tahun 2020, saya baru tahu ada tiga DPO dalam kasus Vina, saya bahkan tidak tahu ketiga DPO ini. Saya pokoknya tidak ikut geng motor, tidak punya sepeda motor. Semuanya ,” dia berkata.
Saka bertanya kepadanya, setelah kejadian itu, ia berharap nama baiknya bisa kembali pulih.
“Dengan episode ini aku ingin nama baikku kembali seperti dulu, karena sekarang aku sedang berjuang mencari pekerjaan, aku harus bisa sekolah dan bekerja, tapi begitulah,” dia menyimpulkan.