Yogyakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Sebanyak 25 ekor kucing liar di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menjalani program sterilisasi gratis dan vaksinasi rabies di Rumah Sakit Prof. Rumah Sakit Hewan Soeparwi, Departemen Kedokteran Hewan (FKH) UGM.

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama FKH UGM dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tujuannya untuk mengendalikan populasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi rabies.

Wakil Dekan Fakultas Keuangan, Properti dan Sumber Daya Manusia FKH UGM, Dr. Dr. Widagdo Sri Nugroho menekankan pentingnya program ini sebagai pengabdian kepada masyarakat, khususnya untuk mengatasi kelebihan populasi kucing liar di UGM.

“Kegiatan ini merupakan langkah untuk menjawab kebutuhan kampus yang sedang mengalami peningkatan populasi kucing liar. Banyak departemen yang dihadapkan pada situasi ini, dimana jumlah kucing meningkat pesat dan terkadang menjadi gangguan,” ujarnya. jelasnya di stand, Senin (30/9/2024).

Widagdo juga menyinggung perlunya masyarakat merawat hewan ternak.

“Memberi makan kucing memang baik, tapi jika tidak diimbangi dengan pengelolaan yang baik, populasinya bisa meningkat drastis. Kalau tidak dikelola, jumlahnya bisa menjadi masalah,” imbuhnya.

Sterilisasi dilakukan khusus pada kucing di UGM, dengan berbagai departemen dan unit mengirimkan kucing dari daerahnya untuk menjalani prosedur ini di Laboratorium Anatomi FKH UGM.

Proses sterilisasi melibatkan dokter hewan, penghuni asrama, dan mahasiswa sarjana, dimulai dengan pemeriksaan kesehatan dan diakhiri dengan pengawasan pasca operasi selama seminggu.

Selain sterilisasi, vaksinasi rabies juga diberikan di Prof. Dilakukan oleh Klinik Hewan Soeparwi, Ketua Cabang PDHI DIY Drh Aniq Syihabuddin menekankan pentingnya sterilisasi dan vaksinasi untuk mengendalikan populasi hewan dan mencegah penyebaran rabies.

“Neterisasi membantu mencegah kelebihan populasi sementara vaksinasi mencegah penyakit hewan seperti rabies. Kami mengirimkan dokter yang bekerja untuk berpartisipasi sebagai sukarelawan dalam operasi sterilisasi ini,” katanya.

Program ini juga merupakan kesempatan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan dan pengendalian populasinya.

Aniq berharap masyarakat lebih giat menjaga keseimbangan populasi kucing dengan memandulkan dan mensterilkan, tidak hanya sekedar memberi makan.

Sebanyak 25 kucing berhasil disterilkan dalam program ini. Setelah operasi, beberapa kucing dirawat di Rumah Sakit Prof. Rumah Sakit Hewan Soeparwi, dimana residen dan mahasiswa sarjana bertanggung jawab untuk memantau pemulihan mereka.

FKH UGM berencana melanjutkan program ini secara rutin, dengan harapan dapat meningkatkan cakupan kepada masyarakat luas dan menggalakkan pencegahan rabies di Yogyakarta.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *