Mataram, prestasikaryamandiri.co.id – Meski harga beras di sejumlah daerah mengalami tren kenaikan, Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap mengupayakan stabilitas harga melalui Stabilisasi Distribusi dan Harga Pangan (SPHP).
Dengan cadangan beras yang mencukupi, Bulog optimis NTB dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di akhir tahun, dengan stabilnya harga beras di pasaran.
Kepala Perwakilan Daerah Bulog NTB Sri Muniati mengatakan, harga beras di pasar NTB saat ini tergolong tinggi. Oleh karena itu, sebagai lembaga yang mempunyai tugas menjaga stabilitas harga pangan, Bulog mengandalkan cadangan beras yang dikelola dengan baik.
“Kami menggunakan sumber daya milik pemerintah melalui Bulog untuk memastikan beras tersedia bagi masyarakat. “Saat ini harga beras SPHP Rp 11.400 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram,” jelasnya.
Namun kenaikan harga di pasaran masih menjadi permasalahan tersendiri. Oleh karena itu, Bulog terus berupaya menyalurkan beras SPHP agar masyarakat dapat membeli beras berkualitas dengan harga terjangkau.
“Alokasi ini akan dilakukan secara intensif pada kuartal terakhir tahun 2024, untuk memastikan dana yang ada telah tersalurkan dengan baik ke setiap daerah NTB yang membutuhkan,” ujarnya.
Bulog NTB memiliki stok beras sebanyak 45.000 ton yang siap didistribusikan pada akhir tahun. Jumlah tersebut diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan penyaluran beras bantuan pangan dan SPHP.
“Kami optimis stok beras yang ada dapat memenuhi kebutuhan SPHP bantuan pangan dan distribusi beras untuk masyarakat umum di akhir tahun,” kata Shri Muniati.
Program bantuan pangan tahap ketiga akan dilanjutkan pada Oktober 2024, dengan jumlah beras yang disalurkan sekitar 6.430 ton kepada 643.000 penerima manfaat di NTB. Setiap penerima manfaat akan diberikan beras sebanyak 10 kilogram.
“Masyarakat yang tidak masuk dalam daftar penerima sembako tetap bisa membeli beras SPHP dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Bulog NTB berharap dapat bekerjasama dengan berbagai pihak khususnya di tingkat kabupaten dan kota untuk memperluas penyaluran beras SPHP. “Saya berharap banyak pihak yang bermitra untuk mendistribusikan beras SPHP, terutama di daerah yang harganya mengalami kenaikan. “Dengan begitu, masyarakat di daerah tersebut bisa membeli beras SPHP dengan harga terjangkau,” kata Shri Muniati.
Kemitraan ini penting untuk menjamin pemerataan beras SPHP, terutama di daerah yang harganya sedang naik. Melalui kerja sama Bulog dan berbagai mitra, harapannya pendistribusian beras SPHP dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan menurunkan harga beras di pasaran.