JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Pemerintah akan menuntaskan kerja sama ekonomi dan investasi pangan dengan negara Kamboja, melalui penghargaan kepada Peram Bulog. Bayu Krishnamurthy, Kepala Eksekutif Peram Bulog, mengatakan Bulog siap mengemban tugas tersebut, termasuk melakukan pembicaraan dengan beberapa pelaku usaha beras Kamboja.
“Bukan hanya sekedar memperluas cakupan geografis, tapi juga mendapatkan keunggulan kompetitif dalam rantai pasok beras untuk mencapai ketahanan pangan di Indonesia,” kata Bayu.
Menjadi pemimpin rantai pasok pangan yang terpercaya merupakan salah satu skenario transformasi Peram Bulog yang baru saja diluncurkan. Dengan pengalaman selama 57 tahun di bidang distribusi pangan, Peram Bulog tidak diragukan lagi merupakan pemimpin dalam rantai pasok pangan di Indonesia, khususnya beras.
Namun sepanjang sejarahnya, Perum Bulog kerap menghadapi berbagai permasalahan, antara lain permasalahan impor, kerjasama ekonomi, dan investasi pangan. Sebab, masyarakat masih membutuhkan edukasi dan informasi yang tepat mengenai rantai pasok pangan. Termasuk mekanisme ekspor-impor, dimana terdapat syarat pengiriman dan pengangguran, yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di antara banyak pengambil kebijakan pangan.
“Padahal kliring dan pelayaran merupakan hal yang lumrah terjadi saat menangani barang impor. Demurrage merupakan denda atas keterlambatan pembongkaran, sedangkan pengiriman merupakan bonus karena barang lebih cepat dibongkar. Jadi sebenarnya pembahasan stasiun belum lengkap tanpa membahas stasiunnya juga. Sebab, Peram Bulog tentunya sudah merasakan keduanya sebagai penegak yang menerima pesanan impor beras dari pemerintah, dan selama ini Peram Bulog tidak pernah membebani masyarakat karena hal tersebut, kata pakar Pangan Indonesia Tito Pranolo.
Tito menambahkan, banyak faktor yang bisa menyebabkan bos. termasuk keterlambatan pengiriman oleh pemasok dan kondisi cuaca. Krisis iklim ini juga disinggung oleh Amanda Catili Nyod, Direktur The Climate Reality Project Indonesia dan Presiden Omar Nyod Foundation, dalam kesempatan terpisah.
“Kita saat ini berada di tengah-tengah polikrisis, dimana krisis yang satu berdampak pada krisis yang lain, seperti krisis ekonomi, krisis iklim, krisis pangan dan sebagainya, sehingga kita tidak bisa melihat satu masalah saja, tapi semuanya adalah satu kesatuan. .
Adapun beberapa pemangku kebijakan yang berkeras agar penegak hukum mulai turun tangan dalam persoalan stadion saat ini, Pakar Hukum dan Politisi PAN Shanti Devi Muliaharjani mengatakan, akan lebih baik jika lembaga legislatif yang memiliki BAPNAS dan Peram Bulog berhak melakukan waxing. . hal pertama
“Kita harus mengedepankan asas praduga tak bersalah. “Perlu ada transparansi dan kerangka waktu yang jelas agar mereka bisa bertanggung jawab kepada publik,” kata Shanti.
Melalui berbagai upaya, Perum Bulog memastikan terjaminnya dan terpeliharanya rantai pasok pangan untuk ketahanan pangan nasional.
“Perubahan operasional Peram Bulog dari waktu ke waktu tidak mengubah komitmen kami untuk tetap menjadi pemimpin terpercaya dalam rantai pasok pangan. Kami juga terus meningkatkan pelayanan agar dapat lebih berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat kami temukan, yang tentunya selaras dengan empat visi transformasi kami,” tutup Direktur Transformasi dan Hubungan Antar Lembaga Peram Bulog. , Sonia Mamorisk. .