Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Cassius, buaya terbesar di dunia, mati pada Sabtu (2/11/2024) di Australia. Buaya sepanjang 5,48 meter itu mati dalam usia 110 tahun.

Dikutip The Independent, Senin (4/11/2024), Cassius diumumkan Guinness World Records sebagai buaya terbesar di dunia yang ditangkap pada tahun 2011. Cassius mati di habitat khusus buaya yang dibuat oleh pemerintah Australia, Marineland Melanesia.

“Dengan kesedihan yang mendalam kami menginformasikan kepada Anda tentang kematian sahabat kami Cassius,” kata juru bicara Marineland Melanesia.

“Dia bukan hanya buaya, tapi anggota keluarga yang bahagia dan membawa kebahagiaan serta persahabatan,” lanjutnya.

Buaya tersebut memiliki berat lebih dari satu ton dan diperkirakan berusia antara 30 dan 80 tahun ketika ditangkap pada tahun 1980. Cassius akan sangat dirindukan, namun cinta dan kenangan kami terhadapnya akan tetap hidup di hati kami selamanya,” kata mereka. 

Toody Scott, yang secara pribadi bertanggung jawab atas perawatan Cassius, menggambarkan buaya itu manis dan menggemaskan.

“Dia mempunyai mata yang besar sehingga Anda dapat melihat ke dalamnya dan Anda dapat melihat jiwanya,” katanya.

Diperkirakan Cassius lahir pada tahun 1903. Dia diangkut dengan truk ke Marineland Melanesia pada tahun 1987 dari Sungai Finnis di selatan Darwin, Wilayah Utara Australia.

Aligator tersebut kehilangan seekor ular dan sebagian ekornya, yang menurut Tony Scott terluka dalam sengketa wilayah dengan aligator lain saat berada di alam liar.

Namun, hilangnya hidung dan ekornya tidak pernah menambah panjang rekornya, dan tidak pernah diukur lagi setelah tahun 2011.

Gelar Cassius dicabut setelah buaya Lolong berukuran 20 kaki 3 inci dari Filipina ditangkap di Agusan del Sur, Mindanao, pada tahun yang sama. Namun, ia mulai menjabat pada tahun 2013 setelah kematian Lolong. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *