Pekanbaru, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi modifikasi cuaca (WMO) untuk mengairi gambut dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau .
Operasi OMC ini direncanakan berlangsung selama 8 hari dan fokus di wilayah pesisir utara dan timur Riau seperti Kabupaten Rohil, Dumai, Bengkalis, Siak dan Pelalawan.
Koordinator Lapangan Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Bayu Prayoga mengatakan, pihaknya menabur garam sebanyak 8 ton yang terbagi dalam 10 flight (penerbangan). Penerbangan pesawat WTO mampu membawa 800 kilogram garam.
“Penaburan ini akan berlangsung pada 25 Juni 2024 hingga 3 Juli 2024. Sebelumnya WTO periode pertama dilaksanakan pada 14-25 Juni 2024 dengan jumlah garam sebanyak 14,4 ton,” kata Bayu, Jumat (28/6). /2024). /2024). ).
Dia menjelaskan, setiap harinya pesawat OMC bisa melakukan penerbangan hingga dua kali dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, untuk menebar garam di udara.
“Preferensi kami adalah awan yang di bawahnya terdapat tutupan gambut, sehingga modifikasi cuaca ini bertujuan untuk mengairi gambut melalui curah hujan yang dipicu oleh modifikasi cuaca tersebut,” lanjutnya.
Berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah Riau diperkirakan akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli, Agustus, dan September.