Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Langkah mengejutkan Tesla yang secara drastis mengurangi perluasan jaringan superchargernya telah menimbulkan kegemparan di industri mobil listrik. Pengurangan tersebut, yang juga mencakup PHK sekitar 500 karyawan, meninggalkan kesenjangan yang dengan cepat dieksploitasi oleh pesaing.
Laporan dari EV Arena, Sabtu (5/11/2024), Raksasa minyak dan gas BP menjadi pesaing utama yang agresif mengejar slot supercharger yang dikosongkan Tesla. CEO BP Pulse Americas Sujay Sharma mencatat bahwa BP terus mencari lokasi terbaik untuk memperluas jaringan pengisian kendaraan listriknya.
Meskipun CEO Tesla Elon Musk menjelaskan bahwa perusahaan hanya memperlambat perluasan supercharger sambil meningkatkan hub yang ada, banyak lokasi yang masih dalam tahap awal pengembangan.
Bahkan perusahaan kecil seperti Revel, sebuah perusahaan rintisan yang mengoperasikan layanan pengisian dan mengemudi mobil listrik di New York, melihat peluang untuk mengisi kesenjangan ini di negara tersebut.
Pemain besar lainnya di industri pengisian daya, seperti EVgo, juga melihat penarikan Tesla sebagai peluang untuk memperluas pasar mereka.
BP sendiri telah berkomitmen untuk mengalokasikan 1 miliar euro untuk jaringan pengisian daya mobil listrik di AS pada tahun 2030.
Langkah BP untuk memesan perangkat keras pengisian daya Tesla senilai 93 juta euro tahun lalu juga menunjukkan niatnya untuk mengintegrasikan teknologi Tesla ke dalam jaringan pengisian dayanya.