Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Deputi I Bidang Pencegahan, Pencegahan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Roedy Widodo menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap penyebaran ekstremisme. terorisme dan kurangnya toleransi terhadap perbedaan di lingkungan kerja, menurut Roedy, merupakan langkah penting untuk memastikan masyarakat, khususnya pekerja, memiliki kekebalan untuk mencegah penyebaran paham tersebut.
“Pemantauan ini penting bagi masyarakat, khususnya pegawai. Ada kekebalan untuk menghentikan penyebaran ide-ide tersebut,” kata Rodi dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Roedy Widodo saat menjadi pembicara pada seminar bertema “Pembinaan Pencegahan Intoleransi dan Ekstremisme Anggota Polri dan Keluarganya di Lingkungan Mabes Polri” di Hotel Grand Kemang, Jakarta pada Rabu (06/05/2024).
“Sejak awal, kita perlu memahami bahaya ideologi ekstremis terorisme dan intoleransi yang ditimbulkannya. “Tidak hanya bagi anggota ASN atau Polr saja, tapi juga seluruh masyarakat,” jelas Roedy Widodo.
Rodi menekankan pentingnya pembinaan PNS dan Polri. Menyadarkan mereka akan bahaya penyebaran ekstremisme dan intoleransi, kata dia, merupakan langkah penting dalam pencegahan dan pencegahan ancaman yang menyasar perempuan, remaja, dan anak-anak di Indonesia.
“Kalau kita paham kita bisa mencegah hal-hal yang perlu diantisipasi. Sebab, tindak pidana terorisme di Indonesia menyasar perempuan, remaja, dan anak-anak,” kata alumnus Akademi Kadet Angkatan Darat angkatan 1990 itu.
Rodi juga menekankan pentingnya membekali diri dengan ilmu untuk meningkatkan ketahanan atau imunitas terhadap ekstremisme. terorisme dan intoleransi
“Seperti halnya virus Covid-19, agar terhindar dari paparan virus tersebut. Kita perlu mendapat pengobatan imunisasi agar tidak terpapar paham-paham radikal. Kita juga perlu memperkuat imunitas kita terhadap paham-paham tersebut. tahap awal dengan pengetahuan tentang bahaya ekstremisme,” tambah Rodi.