Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharianto menyampaikan sederet permasalahan terkait kebutuhan dan kekurangan yang masih ada di lokasi pengungsian korban letusan.

Hal itu terungkap dalam update penanganan darurat pasca erupsi Gunung Levotobi Laki yang dipublikasikan secara online pada Kamis (7/11/2024).

Meskipun keadaan sudah membaik bagi para pengungsi pada hari keempat setelah letusan, masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, antara lain wadah makanan, air minum dan air bersih, tempat mandi, cuci, jamban (MCK) dan tempat tidur. .

“Setiap lokasi pengungsian masih memiliki kekurangan, seperti peralatan memasak yang akan dilengkapi secara bertahap.” “Kebutuhan air minum juga sangat penting, namun kami sudah punya solusinya dengan menyediakan tangki air dan beberapa lubang bor yang sebelumnya bermasalah dengan jaringan listrik,” kata Suharjanto.

Terkait kebutuhan tempat tidur dan toilet portabel, Suharjanto menjelaskan, kebutuhan tersebut masih dipenuhi secara bertahap. Menurut dia, BNPB bekerja sama dengan berbagai instansi terkait seperti Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, serta TNI dan Polri untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Terkait lokasi pengungsian, Suharjanto mengatakan, korban letusan tersebar di tiga lokasi, yakni di Desa Levolaga sebanyak 663 orang, di Desa Bokang sebanyak 662 orang, dan di Desa Konga sebanyak 1.367 orang.

Sedangkan Sika memiliki 1.709 pengungsi. Terkait korban luka berat, Suharjanto mengatakan empat orang dirawat di rumah sakit pemerintah dan kondisinya sudah membaik.

PVMBG dan BNPB menegaskan pelarangan segala aktivitas dalam radius 7 kilometer dari puncak Gunung Levotobi demi kelancaran operasi penyelamatan. Kegiatan yang diizinkan hanyalah kegiatan yang berhubungan langsung dengan penyelamatan dan mitigasi.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *