Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan prakiraan cuaca minggu depan menunjukkan adanya peningkatan curah hujan dengan intensitas bervariasi.

Menurut Wakil Ahli Meteorologi BMKG Guswant, kondisi tersebut disebabkan oleh aktivitas beberapa fenomena dinamika atmosfer, termasuk aktivitas gelombang Rossby atmosfer khatulistiwa yang seharusnya aktif di sebagian Sumatera Selatan, Jawa Tengah Timur, Bali. , Barat. Nusa Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua yang berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya curah hujan di wilayah tersebut pada minggu depan.

Selain itu, aktivitas gelombang Kelvin di atmosfer juga diperkirakan akan terjadi di wilayah Sumatera pada minggu depan yang dapat memicu potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Sementara itu, sirkulasi siklon diketahui teramati di Laut Cina Selatan di utara Kalimantan dan di Samudera Pasifik di utara Papua. Sirkulasi tersebut membentuk zona konvergensi yang memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, di Laut Seram, dan dari Papua Barat hingga Dataran Tinggi Papua, membentuk pertemuan Laut Sulu dan Laut Seram dengan Teluk Cendrawasih.

“Efek gabungan dari peristiwa ini diperkirakan akan menghasilkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. Dampak yang dapat ditimbulkan antara lain banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.” akan berlangsung di wilayah Indonesia hingga 21 April 2024,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (16 April 2024).

Kepala Pusat Meteorologi Umum Andri Ramdhani menambahkan, pada periode 16-21 April 2024, sebagian besar wilayah Sumatera, terutama sebagian pantai barat Jawa Tengah, berpotensi mengalami hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang. Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pesisir Utara Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara dan sebagian besar Papua.

Jadi khusus bagi pelaku perjalanan yang akan kembali ke luar negeri, berhati-hatilah dan selalu waspada. Ikuti instruksi dan anjuran pemerintah, tambahnya.

Andri Ramdhani juga berpesan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah dengan topografi terjal/pegunungan/tebing atau rawan longsor dan banjir, agar waspada terhadap kejadian cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan roboh. jarak.

Hal lain yang perlu diwaspadai adalah fenomena presipitasi, yaitu terjadinya curah hujan yang dapat memperparah dampak kejadian cuaca ekstrim. Sementara itu, BMKG menghimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko terjadinya bencana tersebut, misalnya dengan membuang sampah sembarangan, bersama-sama menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitar. lingkungan.

Mohon dipahami bahwa yang kami laporkan merupakan kondisi umum masing-masing wilayah. Untuk informasi cuaca dan perubahan cuaca yang sewaktu-waktu lebih akurat dengan resolusi lebih tinggi di setiap subwilayah, masyarakat dapat mengakses aplikasi InfoBMKG, ujarnya. menyimpulkan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *