Jakarta, Beritasatu, com – Belakangan ini beberapa daerah di Indonesia dilanda cuaca tidak aktif (dorman) atau dingin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang berisiko mengalami fenomena tersebut.
Guswanto, perwakilan meteorologi BMKG, menjelaskan cuaca dingin di musim kemarau bukanlah hal baru. Fenomena dorman ini biasanya terjadi di beberapa wilayah Tanah Air setiap tahunnya.
“Januari hingga Juni suhu terendah di kawasan Dieng bisa mencapai minus 1 derajat, sangat dingin. Begitu pula di kawasan seperti Bromo, Semeru, dan Lembang,” kata Guswanto saat dihubungi prestasikaryamandiri.co.id, Selasa (16/7)/2024 ). .
Menurut Guswanto, bentang alam tersebut biasanya dipengaruhi oleh kondisi geografis dan topografi yang terkonsentrasi di wilayah selatan Indonesia yakni 800 meter di atas permukaan laut seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
“Wilayah selatan Indonesia paling terdampak dan merupakan satu-satunya wilayah yang mendapat hujan muson seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” ujarnya.
Selain itu, tambah Guswanto, angin muson timur atau angin dari Australia akan masuk ke wilayah Indonesia dengan uap air yang kering dan lemah, sehingga wilayah Indonesia bagian selatan akan merasakan udara yang lebih dingin.
Kemudian pada malam hari posisi matahari bergerak, nanti tanggal 21 September berada di utara. Jadi kita lihat langit cerah di siang hari. Tidak ada awan hujan. Wilayah selatan Indonesia yang mengarah ke Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (dengan cuaca dingin).