Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewaspadai kemungkinan cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia dalam satu hingga tiga hari ke depan. Hal ini dipengaruhi oleh adanya bibit siklon tropis 91S yang terdeteksi di Samudera Hindia barat daya Banten.
Prakiraan cuaca BMKG Iqbal Fathoni menjelaskan, bibit siklon tersebut mempengaruhi pola angin sehingga menyebabkan pembelokan dan penundaan angin sehingga dapat meningkatkan intensitas curah hujan lebat dan angin kencang.
Kehadiran bibit siklon tropis 91S mendukung penyimpangan dan perlambatan angin yang dapat menyebabkan cuaca buruk di wilayah pesisir selatan Lampung, selatan Banten di Jawa Barat hingga Jabodetabek dalam 2-3 hari ke depan, ujarnya. Iqbal. Cuaca ekstrem di Indonesia pada Sabtu (12-7-2024).
Kondisi cuaca ekstrem di Indonesia terus diperburuk dengan tingginya musim hujan yang sedang berlangsung. Hujan lebat diprakirakan terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa termasuk Jabodetabek, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi bagian selatan.
Menurut BMKG, hujan lebat akan terjadi lebih banyak di wilayah Indonesia bagian barat pada Desember 2024 hingga Januari 2025. Sedangkan Indonesia Timur diperkirakan mencapai puncaknya pada Januari hingga Februari 2025.
“Dampak kejadian cuaca ekstrem di Indonesia dapat berbeda-beda tergantung kerentanan wilayah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini, kata Iqbal.
Peristiwa cuaca ekstrem di Indonesia dapat mengganggu banyak aktivitas sehari-hari, termasuk transportasi dan logistik. BMKG mengimbau masyarakat menghindari kawasan rawan banjir dan longsor, memastikan kelancaran drainase di kawasan, serta mengikuti informasi terkini melalui aplikasi resmi BMKG atau media sosial.
Untuk mengetahui perkembangan terkini kondisi cuaca ekstrem di Indonesia, masyarakat dapat mengakses aplikasi BMKG, website resmi, atau mengikuti akun media sosial resmi BMKG. Kewaspadaan dan tindakan pencegahan adalah kunci untuk menghadapi potensi cuaca buruk ini.