JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi akibat beberapa fenomena cuaca yang dihadapi wilayah Indonesia, salah satunya Sulawesi Selatan (Sulsel). BMKG Dvikorita Karnavati mengatakan musim hujan diperkirakan maksimal pada Januari dan Februari. Oleh karena itu, timnya mengikuti rapat Koordinasi Bencana Hidrometeorologi yang bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara pusat, daerah, dan berbagai instansi terkait dalam menghadapi potensi bencana alam. Sabtu (4/1/2025) “Kami mengimbau semua pihak waspada terhadap bencana hidrometeorologi, terutama mengingat kemungkinan terjadinya hujan lebat dan banjir,” ujarnya.
Baca Juga: BMKG: Waspadai kondisi cuaca ekstrem di perairan Cianjur pekan depan. Peristiwa terkini antara lain pengaruh monsun Asia yang membawa angin dan uap air, serta terjadinya gelombang khatulistiwa. Kondisi cuaca berpotensi memburuk di Sulawesi Selatan Suhu air yang semakin hangat juga memperparah terbentuknya awan hujan, terutama di wilayah Makassar, Aswan dan sekitarnya yang berisiko terjadinya hujan lebat. Selain itu, BMKG mengingatkan masyarakat akan kemungkinan terjadinya gelombang tinggi di perairan Sulawesi Selatan. yang dapat membahayakan para nelayan
Baca juga: Minimnya Pasokan dan Cuaca Buruk Sebabkan Harga Bahan Pokok “Melonjak” di Surabaya Gelombang bisa mencapai satu setengah meter, terutama di perairan Selat Makassar dan Pulau Selair. “Di laut dalam keadaan buruk,” tambah BMKG mengingatkan pentingnya peringatan dini terkait cuaca ekstrem dan upaya mitigasi seperti banjir dan tanah longsor. Sejumlah tempat telah masuk dalam kategori waspada, terutama di wilayah yang berpeluang tinggi seperti Makassar, Maros, dan Ante yang curah hujannya diperkirakan mencapai 100 mm dalam satu hari, yang mungkin berlaku untuk BMKG. Diunduh ke ponsel “Dengan informasi yang cepat dan akurat, kita semua bisa lebih siap menghadapi bencana,” kata Dwickorita. Masyarakat juga diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk, apalagi jika ada petir atau petir. Mengingat potensi bencana hidrometeorologi seiring memburuknya kondisi cuaca, keselamatan diri harus menjadi prioritas.