Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Jemaah haji Indonesia senantiasa dihimbau untuk mengikuti dan mengikuti nasehat ketua tim, ketua rombongan, ketua KBIH, jamaah dan seluruh pengurus rombongan di Mekkah, Arab Saudi.

Menurut praktisi kesehatan Ngabila Salama, Penyelenggara Ibadah Haji di Arab Saudi (PPIH) menghimbau kepada jemaah yang kurang sehat agar tidak memaksakan diri mengikuti Jamra Haji karena bisa saja didebadalisasi (diganti).

“Hati-hati di sela-sela berkumpul untuk melaporkan kondisi kesehatan. Prinsip dasarnya mencegah lebih baik daripada mengobati. Jangan berpisah dari rombongan dan jangan malu bertanya,” ujarnya kepada prestasikaryamandiri.co.id, Selasa (18/6/ 2024).

Selain rutin melakukan senam peregangan setiap dua jam sekali, minumlah segelas air putih setiap jamnya, dan yang terpenting, selalu kenakan alat pelindung diri, antara lain topi, payung, kacamata, masker medis, pakaian putih bening, semprotan air, tas. paspor, sepatu dan kartu identitas rapat memakai gelang.

Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siscohat) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat meninggalnya 138 jemaah Indonesia di Arab Saudi. Data per Selasa (18/6/2024) 00.05 WIB atau Senin (17/62024) 20.05 waktu Arab Saudi.

Jemaah yang meninggal sebagian besar adalah lansia dan berasal dari beberapa kelompok risiko tinggi (risti).

Kini cuaca di Mekah sangat panas, siang hari bisa mencapai 47 derajat. PPIH meminta kepada jemaah haji Arab Saudi yang keadaannya memungkinkan untuk melakukan perjalanan ke Jamarat agar tidak memaksakan diri meninggalkan Jamarat.

Khalilurrahman Mina, Kepala Wilayah Kerja Makkah yang menjadi Ketua Satgas Mina, menjelaskan, bagi jamaah berisiko, lanjut usia, cacat, serta jamaah yang kurang sehat dan lelah diimbau mengurangi aktivitas di luar ruangan. Saya adalah tenda.

Menurut dia, cuaca di Mina juga sangat panas, di atas 40 derajat. Sementara perjalanan dari Tenda Mina ke Jamarat juga sangat jauh, sekitar 4 km.

“Masyarakat bisa mewakili pelaksanaan pelemparan batu kepada jamaah atau pejabat lainnya,” ujarnya.

Khalilur Rahman meminta Kelompok Pembinaan Haji dan Umrah (HJU) mengkoordinasikan kegiatan pelemparan bamdal bagi seluruh jamaah yang sudah lanjut usia, gelisah, cacat, sakit, letih, dan kurang sehat. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *