Washington, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden AS Joe Biden melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (10 September 2024). Kedua pemimpin tersebut diyakini telah membahas rencana Israel untuk menyerang Iran.
Kawasan Timur Tengah berada dalam situasi cemas menunggu respons Israel terhadap serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober 2024. Serangan tersebut dilancarkan Teheran sebagai respons atas aksi militer Israel di Lebanon.
Iran telah menembakkan ratusan rudal ke sejumlah sasaran, termasuk pangkalan udara Israel yang menampung satu skuadron F-35.
Netanyahu berjanji bahwa Iran akan menanggung akibatnya atas serangan rudalnya. Pada saat yang sama, Teheran mengatakan pembalasan apa pun akan ditanggapi dengan kehancuran besar-besaran. Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas di wilayah penghasil minyak tersebut, yang dapat menyeret Amerika Serikat ke dalam konflik tersebut.
Serangan balik Israel akan menjadi topik pembicaraan utama antara Biden dan Netanyahu. Washington mengharapkan Israel untuk mempertimbangkan apakah serangan baliknya tepat.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun Biden mengatakan pada akhir pekan bahwa dia akan mempertimbangkan alternatif selain menyerang ladang minyak Iran jika dia berada di posisi Israel.
Biden dan Netanyahu juga diperkirakan akan membahas konflik dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.