Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Saat musim mudik lebaran, polisi mengatur arus lalu lintas dengan sistem arus balik dan satu arah. Istilah aliran balik berarti aliran yang berlawanan. Mengacu pada diperbolehkannya mengubah arah dalam satu atau dua jalur.
Strategi ini biasanya digunakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas ketika volume kendaraan sedang tinggi pada waktu-waktu tertentu, salah satunya adalah mudik lebaran. Namun, sistem ini tidak bebas risiko. Terbaru, pada Senin (08/04/2024) terjadi kecelakaan di Tol Cikampek km 58 yang menewaskan 12 orang dan menyebabkan dua mobil terbakar. Kecelakaan terjadi di jalur melaju.
Untuk menghindari kecelakaan, berikut hal-hal yang harus Anda perhatikan saat memasuki jalur melaju.
1. Mengetahui titik-titik sistem arus balik Pada musim mudik lebaran, dipastikan ada jalur berlawanan arah dan satu arah. Oleh karena itu, pengendara harus mengetahui titik kilometer (km) di mana jalur salah dimulai sebelum berangkat.
Informasi tersebut bisa diperoleh melalui media sosial atau akun resmi yang mengatur jalan tol, seperti website Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pasalnya, tidak semua jalur yang melaju diberi tanda pembatas berbentuk kerucut di jalan tol.
2. Tetap fokus dalam berkendara Saat melintasi jalan yang melaju, diperlukan konsentrasi dan konsentrasi yang lebih pada jalan tersebut. Jalur arus balik sangat berbahaya jika tidak dalam kondisi terbaik.
Praktik mengemudi defensif harus diterapkan selama perjalanan ini. Perhatikan kaca spion untuk melihat kanan, kiri dan terkadang melihat ke belakang. Saat menyeberang ke jalur melaju, Anda tidak bisa berkendara ke tempat istirahat, jadi pastikan Anda mengemudi dalam kondisi baik.
3. Konfirmasikan pintu keluar tol sebelum mengambil jalan hulu, pastikan Anda mengetahui rutenya. Mengetahui di mana letak pintu keluar tol sangat penting agar Anda tidak perlu mundur terlalu jauh.
Biasanya, jalur berlawanan arah hanya memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar. Jika Anda ketinggalan pintu keluar tol, Anda harus melanjutkan perjalanan hingga ujung jalur yang akan datang.
4. Ambil jalur kanan sebelum titik contraflow Agar tidak mengagetkan pengendara lain, sebaiknya ambil jalur kanan agar memudahkan saat ingin berpindah arah dan menggunakan jalur contraflow. Tetap di jalur kanan 5 km sebelum memasuki jalur sebaliknya.
5. Kendalikan kecepatan dan jaga jarak Saat berkendara di jalan melaju, pengemudi disarankan untuk mengontrol kecepatan berkendara dan selalu menjaga jarak. Jangan terlalu cepat atau terlalu lambat agar tidak menghalangi pengemudi lain. Anda bisa berakselerasi hingga 60 km/jam atau 70 km/jam saat berada di jalur melaju.
6. Hindari meninggalkan jalur yang akan datang Jalur yang akan datang mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi, karena kendaraan berhadapan dengan kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan. Meninggalkan jalur yang akan datang dapat mengakibatkan kecelakaan fatal yang tentunya sangat membahayakan keselamatan Anda dan pengemudi lain. Oleh karena itu, pengemudi diharuskan untuk tetap berada di jalurnya sendiri saat menyeberang ke jalur yang akan datang.