Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan akan terjadi deflasi sebesar 0,03% pada kontribusi komoditas beras pada Mei 2024.

“Pada Mei 2024, beras kembali mengalami deflasi sebesar 3,59% dan menyumbang deflasi sebesar 0,15%,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam jumpa pers di kantor BPS Jakarta, Senin (03/06/2024).

Ia mengatakan, meski produksi beras mulai menurun, namun deflasi komoditas beras kembali terjadi karena pasokan masih mencukupi. Pada April 2024, produksi beras sebanyak 5,31 juta ton, kemudian produksi turun menjadi 3,58 juta ton. “Secara keseluruhan ada 29 provinsi yang mengalami deflasi, satu provinsi stabil dan delapan provinsi mengalami inflasi,” ujarnya.

Beras termasuk dalam kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau. Kemudian kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,03% dan porsi deflasi sebesar 0,08%. 

Pendorong utama deflasi adalah beras dengan porsi deflasi 0,15%, daging ayam ras dan ikan segar dengan porsi deflasi 0,03%, serta tomat dan cabai rawit dengan porsi deflasi 0,02%.

Sementara kelompok lain yang turut menyumbang deflasi pada Mei 2024 adalah kelompok transpor yang mengalami deflasi sebesar 0,36% dan pada Mei 2024 sebesar 0,04%. 

Sama halnya dengan libur periode sebelumnya, kelompok angkutan kembali mengalami penurunan harga pada Mei 2024 yang disebabkan oleh penurunan harga komoditas, angkutan antarkota, angkutan udara, dan kereta api. “Tarif angkutan antarkota dan kereta barang akan mengalami deflasi terbesar sejak Januari 2021,” kata Amalia.

Sementara itu, BPS juga mencatat adanya inflasi pada beberapa kelompok pengeluaran. Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa-jasa lainnya menjadi kelompok yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada Mei 2024.  Pada kelompok ini inflasi tertinggi sebesar 0,87% dan sumbangan inflasi sebesar 0,05%.

“Pohon penopang inflasi yang utama pada kelompok ini adalah emas perhiasan. Inflasi pada kelompok emas perhiasan masih akan berlanjut mulai September 2023,” jelas Amalia.

Selain itu, ada beberapa kelompok bahan makanan yang menyumbang inflasi pada Mei 2024. Komoditas bawang merah dan cabai merah juga menjadi komoditas penyumbang inflasi di tengah deflasi dengan sumbangan inflasi masing-masing sebesar 0,05% dan 8,15% dan 11%. 

Komoditi bawang merah mengalami inflasi dalam 3 bulan terakhir. Meskipun laju inflasi komoditas bawang merah pada Mei 2024 lebih lemah dibandingkan April 2024, namun inflasi masih lebih tinggi dibandingkan Mei 2023.

“2024. Pada bulan Mei tahun 2018, bahan baku cabai merah dilanda inflasi. Situasi ini berbeda dengan tahun 2022 dan 2023 dimana cabai merah akan mengalami deflasi pada Mei 2024, ujarnya.  

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *